GRESIK | NUGres – Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Nyai Ageng Pintaih resmi berganti nama menjadi Rumah Sakit Islam (RSI) Nyai Ageng Pinatih, mulai Sabtu (9/10/2021) hari ini. Hal itu ditandai dengan penampakan pembangunan gedung baru serta pelayanan yang memadai.
Rumah sakit yang terletak di jalan KH Abdul Karim No 76 Pakelingan, ini mengusung konsep small in modernity yaitu kecil tetapi modern. Kendati demikian, fasilitas operasi yang disediakan RSI Nyai Ageng Pinatih diklaim tidak kalah dengan rumah sakit lain.
Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya, Prof Muhammad Nuh mengatakan, pembangunan gedung dimulai sejak tahun 2020 hingga akhirnya rampung dan bertransformasi menjadi Rumah Sakit Umum kelas C. Rumah sakit ini, mengalami perluasan lahan dari yang awalnya 2.500 m², menjadi 2.800 m². Dengan memiliki bangunan 4 lantai seluas s4.500 m².
“Untuk ukuran kecil tetapi modern, rumah sakit islam Nyai Ageng Pinatih ini memiliki ruang operasi yang bisa bersaing dengan rumah sakit yang lain,” kata Nuh saat usai meresmikan RSI Nyai Ageng Pinatih.
Ditambahkan, pembangunan dan transformasi RSI NYai Ageng Pinatih ini merupakan salah satu living monumen yang dibuat dalam rangka 100 tahun NU.
“Kita tidak akan membuat tugu, tetapi kita akan membuat lembaga kesehatan, lembaga pendidikan, lembaga ekonomi. Ini sebagai bukti bahwa kehadiran NU mampu memberikan manfaat yang jauh lebih dahsyat lagi,” jelas mantan Pengurus Cabang NU Surabaya itu.
Sementara itu Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergitas berbagai pihak dalam hal kemaslahatan umat. Dalam suasana pandemi Covid-19, pihaknya berharap RSI Nyai Ageng Pinatih ikut serta bersama pemerintah dalam memberantas pandemi Covid-19.
“Saya berharap MWC memiliki klinik – klinik kecil yang bisa bersinergi dengan Rumah Sakit Islam Nyai Ageng Pinatih karena yang harus dikedepankan di era pandemi saat ini adalah pelayanan kesehatan terhadap masyarakat,”
Adapun tampak hadir saat peresmian RSI Nyai Agung Pinatih, selain PCNU Gresik dan Prof Mohhamad Nuh, antara lain, Rois Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Syuriah PBNU KH Ali Agus Masyhuri, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, Sekretaris Daerah Gresik Achmad Washil, Plt Kadinkes Gresik Dr Mukhibatul Khusnah dan Camat Gresik Agung Endro. (fais)