BALONGPANGGANG | NUGres – Kursus Banser Lanjutan (Susbalan) Satkorwil Banser Jatim XXXVIII sekaligus Satkorcab Banser Gresik II yang dihelat sejak Jumat 26 November ditutup oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani), pada hari ini, Ahad (27/11/2022).
Dalam Apel Penutupan Susbalan tersebut, Gus Yani menyampaikan pentingnya menjaga keberlangsungan niat ikhlas untuk menjadi kader jamiyah Nahdlatul Ulama (NU).
“Organisasi ini dibangun oleh para kekasih Allah, guru-guru serta kiai kita.. Mudah-mudahan dengan kita bergabung di sini, merupakan tanda bahwa kita ingin bersama-sama beliau,” ujar Gus Yani.
Dihadapan 150 peserta Susbalan Satkorwil Banser Jatim XXXVIII sekaligus Satkorcab Banser Gresik II, Gus Yani juga menyampaikan bila saat ini organisasi NU terus bergerak dan berkembang untuk menebar manfaat kepada masyarakat disekitarnya. Maka sebagai anggota sudah selayaknya memiliki rasa tulus dalam pergerakan satu arah sesuai tujuan mulia NU.
“Mudah-mudahan ini tertanam dalam hati kita. Kita melangkah bersama para guru-guru kita. Bergerak, banser tidak pernah lelah dan berhenti menebar kebaikan,” harap Gus Yani.
Dalam kesempatan yang sama, diberikan apresiasi kepada tiga kader Banser terbaik dalam Susbalan Satkorwil Jawa Timur ke-XXXVIII. Suatu prestasi yang membanggakan lantaran sahabat Banser dari Gresik atas nama Moh. Afif meraih peringkat pertama. Peringkat berikutnya berturut-turut diraih oleh sahabat Ismail dari Satkorwil Aceh, dan sahabat Ahmad Khamim dari Satkorcab Blitar.
Kesan IPPNU Balongpanggang Choir
Sementara bagi tim paduan suara Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Balongpanggang Gresik, yang terlibat dalam giat Apel Pembukaan Susbalan Satkorwil Banser Jatim ke XXXVIII dan Satkorcab Banser Gresik ke II, telah mengukir kenangan.
Kenangan indah itu lantaran di tengah hujan deras mengguyur sekujur tubuh, namun IPPNU Balongpanggang Choir dalam Apel pembukaan Susbalan di Lapangan Gelora Balongpanggang menuntaskan tugas dengan baik.
“Semangat kader-kader NU yang berusaha menyelesaikan tugas walaupun di tengah hujan deras merupakan perjuangan yang cukup keras. Awalnya dalam hati ragu, semua bisa bertahan hingga akhir di tengah guyuran berkah dan rahmat Allah SWT. Berpikir lebih karena konsentrasi akan terbagi, tapi nyatanya kita semua bisa melaluinya. Dingin pasti, tapi pengalaman yang seperti inilah yang bisa dibuat cerita di masa mendatang,” kisah Ria Afriana.
Selain rekanita Ria, personil IPPNU Balongpanggang Choir yang lain, Wanda Laila menyatakan momen ini yang pertama kali dirasakannya.
“Berkesan, karena belum pernah ada dalam situasi upacara sambil hujan-hujanan dan berperang melawan dinginnya tubuh sambil tetap menstabilkan suara agar tetap memberikan performa yang bagus di depan para tamu undangan yang hadir,” kata rekanita Wanda.
“Apa dikata, usaha sudah dilakukan semaksimal mungkin, tetapi masih banyak kekurangan dan kendala-kendala yang perlu dihadapi seperti mic mati, instrumen yang telat dan masih banyak lagi. Setelah upacara usai, qodarullah hujan tiba-tiba reda. Hal ini tidak menjadi penyesalan, tetapi menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kami. Bagaimana tidak? Ketika dihadapkan dengan situasi seperti itulah sebagai bentuk implementasi dari salah satu trilogi kami yaitu berjuang,” tutupnya.
Selain kegigihan yang ditunjukkan IPPNU Balongpanggang Choir, para Siswa tim multimedia SMK Hidayatul Ummah Balongpanggang juga menunjukkan ketangguhannya. Generasi penerus yang akan melanjutkan estafet kekhidmatan Nahdlatul Ulama itu tetap bekerja solid di kala pembukaan Apel Pembukaan Susbalan Satkorwil Banser Jatim XXXVIII sekaligus Satkorcab Banser Gresik II. (HO/Chidir)