SURABAYA | NUGres – Konferensi Wilayah (Konferwil) XVI Pengurus Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Timur secara resmi dibuka pada Jumat (6/9/2024) di Grand Swiss Belhotel Darmo, Surabaya.
Konferwil berlangsung selama dua hari, 6 – 7 September 2024. Dalam pembukaan hadir sederet tokoh penting serta perwakilan stakeholder organisasi dari berbagai kalangan.
Fatayat NU adalah organisasi perempuan di bawah naungan Nahdlatul Ulama yang berkomitmen pada penguatan perempuan dan keluarga melalui program-program sosial, pendidikan, dan advokasi.
Lebih lanjut, Konferwil XVI Fatayat NU Jawa Timur ini menjadi momentum penting dalam menentukan arah dan strategi organisasi, serta menjadi wadah berdiskusi serta merumuskan langkah-langkah ke depan.
Dalam prosesnya, pembukaan Konferwil XVI PW Fatayat NU Jawa Timur dimulai dengan sambutan resmi dari Ketua PW Fatayat NU Jawa Timur periode 2019 – 2024, Dewi Winarti M.Pd.
Sahabat Dewi demikian sapaannya, mengungkapkan berbagai pencapaian PW Fatayat NU dalam lima tahun terakhir. Hal ini sebagaimana visi misi organisasi yang diterjemahkan dalam bentuk program unggulan Tis’u Himmat antara lain program Asifa merupakan program pembinaan, pendampingan dan penghargaan untuk mencapai standarisasi lembaga.
Lalu program Gafantara yang fokus mendampingi pondok pesantren pada isu kesehatan. Selanjutnya program Sejuk (Sejuta Kader) telah menghasilkan 8.401 kader, 151 fasilitator Training of Trainer pengkaderan. 1001 Difa berhasil mengakomodir 1.322 majelis di seluruh Jawa Timur.
Kemudian program Poling, yaitu melakukan pendampingan pada kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan.
Di samping itu, capaian program lainnya menghasilkan berbagai modul pelatihan serta kerja sama dengan mitra dalam menginisiasi lahirnya Kebijakan Rencana Aksi Daerah di Jawa Timur dengan menghasilkan Keputusan Gubernur tentang Pokja PE nomor, 188/451/KPTS/013/2022 dan peraturan Gubernur Nomor 81 Tahun 2023 Tentang Fasilitasi Pencegahan dan Penanggulangan Ekstrimisme yang Berbasis kekerasan yang Mengarah pada Terorisme.
Kegiatan advokasi terkait perempuan, termasuk menangani kasus-kasus seperti perceraian, pernikahan anak, dan kekerasan rumah tangga.
Sahabat Dewi juga menekankan tantangan-tantangan yang masih harus dihadapi seperti tingginya angka perceraian, pernikahan anak dan kekerasan dalam rumah tangga.
Pada kesempatan ini dia juga menyampaikan terima kasih kepada PWNU Jawa Timur serta mitra strategis yang telah mendukung berbagai program dan kegiatan PW Fatayat NU Jawa Timur selama ini.
Dia juga menegaskan pentingnya estafet kepemimpinan dan memberikan salam cinta kepada seluruh sahabat Fatayat NU se-Jawa Timur dengan ungkapan, Fatayat NU Keren!.
Di akhir sambutan, Dewi Winarti kemudian memanggil jajaran pengurus untuk maju ke panggung, memberikan apresiasi dan penghormatan kepada mereka sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi dan kerja keras mereka selama ini.
Dalam acara pembukaan juga diramaikan dengan sambutan para tokoh antara lain Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin).
Gus Kikin memberikan sambutan dengan menyoroti tema Konferwil serta pentingnya hubungan baik antara Fatayat NU dan NU secara keseluruhan.
Gus Kikin juga menyampaikan bahwa NU berasal dari kampung dan pesantren, dan menekankan motto pendampingan umat sebagai tujuan utama. Ia juga berharap Konferwil XVI Fatayat NU Jatim dapat menghasilkan ide-ide bermanfaat dan regenerasi kepemimpinan yang akan membawa Fatayat NU menjadi lebih baik.
Selanjutnya, mewakili Pj Gubernur Jawa Timur, Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Jawa Timur, Dr. H. Akhmad Jazuli, S.H, M.Si, yang menyampaikan kebanggaan atas pencapaian Fatayat NU yang memadukan penampilan modern dengan ciri khas Nahdlatul Ulama.
Dr Jazuli juga berpesan agar Fatayat NU proaktif dalam bersinergi dengan pemerintah provinsi untuk mencapai cita-cita bersama, serta mendorong agar tidak menunggu tetapi aktif dalam mengambil langkah-langkah strategis.
Pada gilirannya, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU, Hj. Margaret Aliyatul Muaimunah, M.Si menekankan bila Konferwil ini adalah kesempatan langka untuk bertemu dengan sahabat Fatayat NU se-Jawa Timur secara formal setelah kongres.
Sahabat Margaret menegaskan visi misi PP Fatayat NU untuk memperkuat organisasi di setiap daerah, termasuk desa-desa, dan menyarankan agar pengaderan di Fatayat NU terus digalakkan. Ia juga mengingatkan akan pentingnya kesiapan menghadapi isu-isu digital seperti cyberbullying.
Hadir pada kegiatan pembukaan Konferwil XVI Fatayat NU Jatim diantaranya yakni Kepala BAPPEDA Provinsi Jatim, Kepala Dinkes Jatim, Kepala SMP Khadijah Sidoarjo, perwakilan GKKBN Jatim, perwakilan AMAN Indonesia, perwakilan Wanita Hindu Dharma Jatim, perwakilan Wanita Buddha, perwakilan PGIS Surabaya.
Kemudian Konjen Amerika Serikat, perwakilan Dinsos Jatim, perwakilan PKBI Jatim, perwakilan PWNA Jatim, perwakilan Pj Gubernur Jatim, Ketua DPRD Provinsi Jatim, Ketua PW GP Ansor Jatim.
Juga perwakilan Bakesbangpol Jatim, Ketum PP Muslimat NU, Ketua PW IPPNU Jawa Timur, jajaran pengurus PW Fatayat NU Jawa Timur, serta utusan PC Fatayat NU se-Jawa Timur.
Seperti diketahui, tema yang diusung dalam Konferwil XVI PW Fatayat NU Jatim yang yakni “Penguatan Kader Fatayat NU dalam Menjaga Ideologi dan Peradaban”.
Penulis: Mutiara F. An-Nawawi
Editor: Chidir Amirullah