GRESIK | NUGres – Rio Willy dengan suara parau menahan haru. Ia tidak menyangka mendapat kesempatan mengulas buku perdananya di depan forum Konferensi Anak Cabang (Konferancab) VIII Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Gresik yang dihadiri sederet tokoh penting.
Setelah barang sejenak menghela napas panjang untuk mengendalikan perasaannya, dengan lugas ia menjelaskan bagaimana proses serta highlight buku sejarah yang baru saja ia terbitkan.
Sahabat Rio, yang juga sebagai Sekretaris Pimpinan Ranting GP Ansor Kramatinggil ini menyampakan ketertarikannya untuk membukukan sejarah kepahlawanan dari seorang tokoh bernama Kapten Darmosoegondo.
“Saya telah melakukan riset selama dua tahun untuk menggali data dan informasi tentang beliau (Kapten Darmosoegondo),” ungkapnya Pemuda Kelahiran 9 Desember 1994 ini.
Rio menjelaskan, sebenarnya pengalaman riset buku ini cukup berat. Pasalnya, selain saat itu di tengah masa pandemi juga lantaran daerah tebas perjuangan Kapten Darmosoegondo tidak hanya di Gresik saja, melainkan hingga Prabumulih Sumatera Selatan dan Palangkaraya Kalimantan Tengah.
Setelah melalui proses yang tidak barang sebentar dan berliku, pada akhirnya buku setebal 136 halaman tersebut berhasil sahabat Rio tuntaskan.
Malah kini buku karyanya mulai tersebar di sejumlah sekolah dan komunitas. Cerita tentang Kapten Darmosoegondo ini pun telah sampai juga di tangan orang nomor 1 Gresik, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.
Lebih lanjut, perihal karyanya ini, dukungan sahabat-sahabat GP Ansor khususnya Pimpinan Ranting Kramat Inggil dan PAC GP Ansor Gresik yang meluncur, menambah dirinya semakin terpicu untuk terus berkarya.
“Masih ada lagi beberapa nama pahlawan yang perlu digali seperti Usman Sadar dan Harun Tohir,” sambung Alumnus FIS Universitas Negeri Surabaya Jurusan Sejarah ini.
Terbitnya buku Kapten Darmosoegondo ini, diharapkan mampu menambah wawasan masyarakat akan sosok pahlawan yg berjuang untuk Indonesia pada umumnya dan Gresik pada khususnya. Menurutnya, warga Gresik wajib mengetahui Pahlawan Gresik.
Berkaitan dengan Harlah 89 GP Ansor, sahabat Rio yang sehari-hari mengajar Sejarah di SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik ini berharap, muncul spirit membangun narasi melalui penggencaran gerakan literasi. Dengan begitu, kata dia, akan bermunculan karya buku besutan Pemuda NU di Kabupaten Gresik.
“Semoga bangkit semangat terutama bagi generasi muda untuk berjuang mengisi kemerdekaan melalui prestasi yang membanggakan. Membangkitkan jiwa-jiwa literasi di kalangan anak muda dan generasi milenial,” pungkas sahabat Rio Willy.