BUNGAH | NUGres – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Bungah sukses menggelar puncak resepsi peringatan Harlah ke-102 NU pada Ahad (9/2/2025), bertempat di Ranting NU Sidomukti tepatnya di komplek Masjid Al-Kautsar Desa Sidomukti Kecamatan Bungah, Gresik.
Kompak mengenakan seragam putih, ribuan nahdliyin hadir “putihkan” Desa Sidomukti. Mereka secara khidmat mengikuti hajatan akbar tahunan NU Bungah, mulai dari jajaran pengurus MWCNU, lembaga, Badan Otonom dan pengurus Ranting hingga warga Nahdliyin se-Kecamatan Bungah.
Sebelum dimulai, Resepsi Harlah diawali dengan pengiriman doa kepada sekitar 32.750 almarhum-almarhumin, sebagai bentuk penghargaan dan pengingat perjuangan para muasis NU di Kecamatan Bungah. Kirim doa itu dilanjutkan dengan pembacaan istighasah dan tahlil yang dipimpin oleh Wakil Rais Syuriyah MWCNU Bungah KH. Fathan Anwari.
Resepsi Harlah NU yang ke-102 tahun,.dibuka dengan pembacaan Fatihah yang dipimpin oleh Katib MWCNU Bungah, Ir. KH. Muhammad Hamdan. Setelahnya, dilanjut dengan Pelantikan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Bungah dan Pimpinan Ranting (PR) se-Anak Cabang Bungah. Pelantikan dihadiri secara langsung oleh Ketua PC Muslimat NU Gresik, Nyai Hj. Aliyah Ghozali. Puluhan perempuan tangguh itu berdiri di hadapan ribuan nahdliyin dan bersama-sama mengikrarkan sumpah untuk terus berjuang di bawah komando Muslimat NU.
Rais Syuriyah Pengurus Ranting NU Sidomukti, KH. Moh. Yunus Hasan menyambut hadirin dengan rasa syukur dan suka cita. Pihaknya juga sangat mengapresiasi antusiasme nahdliyin untuk menghadiri resepsi Harlah ke-102 NU. Saking membludaknya jamaah, hingga banyak yang berteduh di halaman rumah warga-warga sekitar.
“Saya tidak bisa berkata-kata melihat para ibu, para bapak yang begitu semangat. Atas nama (pengurus) Ranting, kami menghaturkan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan dan terima kasih atas kehadirannya,” ucap sosok yang juga merupakan Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh Bungah.
Dalam sambutannya, Ketua Tanfidziyah MWCNU Bungah, KH. M. Ala’uddin menyampaikan beberapa progres perkembangan kegiatan NU di Bungah, mulai dari kegiatan lembaga-lembaga, pembangunan Gedung MWCNU Bungah, hingga melaporkan kondisi keuangan MWCNU Bungah.
Beragam kegiatan NU di MWCNU Bungah dilakukan sesuai dengan arahan dari PBNU agar NU tidak hanya berjaya tapi juga digdaya, diantaranya melaksanakan 3 (tiga) matra konsolidasi organisasi, mulai dari konsolidasi tata kelola, konsolidasi sumber daya dan konsolidasi program atau agenda.
“Kita terus membuktikan bahwa kita adalah warga NU sejati yang terus menjalankan arahan-arahan dari PBNU,” ucap sosok yang juga merupakan Pemangku Pondok Pesantren Qomaruddin.
Dalam tata kelola, KH. M. Ala’uddin menyampaikan bahwa ada 18 Pengurus Ranting dari 29 Ranting yang benar-benar melakukan musyawarah ranting sesuai mekanisme yang diatur dalam AD/ART organisasi, hanya sekedar kumpul lalu hompimpa. Selain itu, ada ratusan kader NU yang sudah mengikuti PDPKNU dan siap berjuang demi umat.
Dalam hal progam dan agenda, KH. M. Ala’uddin menyampaikan puluhan agenda-agenda NU, mulai dari Lembaga, Banom, hingga Pengurus Ranting. Pihaknya juga menegaskan bahwa setiap agenda-agenda jam’iyah NU selalu dilakukan dengan prinsip yang menjunjung transparan dan akuntabilitas.
“Pembangunan Gedung MWCNU Bungah hingga sekarang menghabiskan Rp. 920.365.800, sumbangan total dari tahlil akbar terkumpul Rp. 247.823.000, semua tercatat di Kantor MWCNU Bungah. Kita menjunjung tinggi akuntabilitas, agar semua tahu dan transparan,” tegasnya, sambil mendorong agar jamiah NU menyambangi Gedung yang pada hakikatnya milik jamiyah.
Sementara konsolidasi Sumberdaya manusia, MWCNU Bungah terus berupaya untuk mendorong agar setiap ranting mengirimkan delegasi untuk mengikuti PDPKNU. Juga mendorong agar para jamiyah bersama-sama menunjuk Klinik NU Pratama menjadi rujukan faskes pertama karena klinik tersebut notabene adalah klinik jamiyah NU bersama.
Dalam acara puncak, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Madinah Denanyar Jombang, KH. M. Najib Muhammad memberikan mauidhoh hasanah tentang perjuangan-perjuangan para kiai-kiai NU dan penerjemahan dari tema Harlah NU Ke-102, “Bekerja Bersama untuk Indonesia Maslahat”.
Menurutnya, NU sekarang kalau bisa sekarang tidak hanya mengurusi orang mati atau urusan langit, tapi juga mulai harus mengurusi orang hidup atau urusan dunia. Misalnya, tidak hanya aktif tahlilan, haul, dsb, tapi juga aktif membangun klinik, rumah sakit, dsb.
“Arrohimun yarhamu humur rohman. Para penyayang, disayang oleh yang Maha Penyayang. Pesannya, jika kami ingin disayang penghuni langit, sayangi penghuni bumi,” pesannya kepada ribuan nahdliyin.
Lebih lanjut, KH. Najib mendorong agar jamiyah NU tidak perlu minder, karena perjuangan tidak hanya dimiliki kiai atau tentara, tapi seluruh lapisan masyarakat. “Agama itu adalah interaksi, karena itu, jamiyah NU mau jadi apa-apa silahkan, 10 orang yang dijamin masuk surga tidak semuanya kiai, ada juga yang kaya, ada yang peternak domba, ada yang dari kalangan miskin. Jadi ada yang jadi pejabat, jadi politisi,” tuturnya.
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Gresik Hj. Aminatun Habibah, Rais Syuriyah PCNU Gresik KH. Moh. Farhan, Mustasyar PCNU Gresik KH. M. Nawawi Sholeh, Ketua Umum MUI Kabupaten Gresik KH Aunur Rofiq, Ketua Tanfidziyah dan Rais Syuriyah MWCNU tetangga dan para kiai lainnya.
Kemudian hadir pula jajaran Forkopimcam, Kepala Desa se-Kecamatan Bungah, jajaran pengurus harian MWCNU Bungah beserta Lembaga dan Banom. Kegiatan Resepsi Harlah ke-102 NU, ini juga dapat disimak kembali dalam siaran live di akun YouTube MWCNU Bungah.
Penulis: Maghfur Munif
Editor: Chidir Amirullah