GRESIK | NUGres – Secara resmi Bupati Gresik H Fandi Akhmad Yani S.E., M.MB. (Gus Yani), membuka gelaran Jatim Art Forum Tahun 2024. Pembukaan berlangsung pada Rabu (4/11/2024) malam, di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Kabupaten Gresik.
Usai memberikan sambutan, Gus Yani secara simbolis membuka Jatim Art Forum 2024 di Kabupaten Gresik dengan menabuh alat musik bersama Kabid Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Ketua Steering Comitee juga Ketua Pelaksana Jatim Art Forum 2024 serta Kadis Parekrafbudparpora Gresik.
Gus Yani mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT), telah memberi kesempatan bagi Kabupaten Gresik sebagai tuan rumah penyelenggaraan Jatim Art Forum 2024.
“Tentu kami merasa bangga, mengapresiasi, terlaksananya Jatim Art Forum berada di Kabupaten Gresik. Artinya, Gresik ini kota kecil yang kaya peradaban. Gresik memiliki sejarah yang luar biasa. Hal ini salah satunya karena Gresik memiliki letak geografis yang strategis, memiliki garis pantai yang panjang serta dilintasi dengan sungai-sungai besar. Kita tahu bahwa dalam sejarah, pesisir pantai dan sungai juga menjadi pusat peradaban dan sumber-sumber kehidupan,” kata Gus Yani.
Selain turut membeber kemasyhuran Kabupaten Gresik di masa lampau, Gus Yani juga menyampaikan bila Kabupaten Gresik sebentar lagi bakal memiliki Museum Art Digital.
Dikatakannya, Museum Art Digital terletak di Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik. Sedang tagline Jatim Art Festival 2024 yaitu Damar Kurung Explore, menyegarkan ingatan Gus Yani yang beberapa waktu lalu terbersit ide menamakan Museum Art Digital itu dengan nama Mbah Masmundari.
Menurutnya, Mbah Masmundari seorang perempuan hebat di Gresik yang telah mendedikasikan diri dalam pelestarian dan memperkenalkan Damar Kurung hingga ke kancah Nasional. Damar Kurung, yang saat ini sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda yang mewarnai identitas Kabupaten Gresik.
“Kita bangun Museum Art Digital, mudah-mudahan selesai di akhir tahun 2025. Nanti kalau akan rampung, saya akan minta ijin dulu ke keluarga Mbah Mamundari, apa boleh memakai nama beliau, Masamundari. Seperti nama museum-museum di luar negeri yang merupakan tokoh dengan karya masyhur. Tapi tentunya ini juga membutuhkan dukungan dari seniman budayawan di Kabupaten Gresik yang juga guru-guru saya,” imbuhnya.
Sementara Ketua Pelaksana Jatim Art Forum 2024, Taufik Monyong dalam kesempatan yang sama mengungkapkan alasan mengapa Gresik dipilih sebagai tuan rumah Jatim Art Forum 2024.
“Dewan Kesenian Jawa Timur punya pertimbangan-pertimbangan panjang setelah Jatim Art Forum pada 2021 di Batu, 2022 di Malang, 2024 ada di Gresik. Diksusi kami dengan seluruh presidium mengatakan bahwa Gresik tidak cukup dibaca dengan cara data. Akhirnya kami melakukan investigasi. Gresik punya kesejarahan panjang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, budayawan yang malam itu tampil dengan udeng, berpakaian serba putih, serta keris yang tersabuk di pinggangnya mengaku bahwa semula pintu awal membaca Gresik melalui Damar Kurung Explore.
Namun ternyata setelah melintasi diskusi yang lebih mendalam, DKJT menemukan bahwa Gresik memiliki tampilan peradaban pengetahuan, filsafat, yang sangat melimpah.
“Untuk membaca Gresik jangan hanya membaca sebagai sumberdaya ekonomi. Tapi sumberdaya intelektual kebudayaannya perlu untuk dipelajari kembali. Gresik, punya wacana yang sangat luas,” tukasnya.
Seperti diketahui, selama kegiatan Jatim Art Forum 2024 pada 4 – 7 Desember 2024 berlangsung pagelaran, pameran, diskusi, dan workshop seni.
Jatim Art Forum 2024 di Kabupaten Gresik juga berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Gresik, Dewan Kebudayaan Gresik, stakeholder, dunia industri, serta mengakomodir sajian dan penampilan dari komunitas-komunitas seni budaya, baik di Kabupaten Gresik maupun Jawa Timur.
Lebih lanjut, kegiatan Jatim Art Forum 2024 juga menggunakan tiga lokasi yang berdekatan, antara lain Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP) di Jalan Jaksa Agung Gresik, serta Gedung GNI dan komplek Makam Poesponegoro yang keduanya terletak di Jalan Pahlawan, Gresik.
Editor: Chidir Amirullah