GRESIK | NUGres – Memperingati bulan bahasa dan sastra yang berbarengan dengan Hari Sumpah Pemuda, 800 Siswa – Siswi mengadakan kegiatan literasi dengan membuat karya sastra berupa 1000 puisi, pada Kamis (28/10) pagi.
Kegiatan itu dilaksanakan di sekolah dengan rangkaian kegiatan mulai dari membuat puisi, membaca puisi hingga memajang hasil karya tersebut dihalaman sekolah.
Dalam rangkaian kegiatan itu, setiap siswa diminta membuat karya puisi, setelah itu, panitia menunjuk perwakilan setiap kelas untuk membacakan puisi di Halaman Sekolah. Selebihnya puisi-puisi yang ditulis diselembar kertas kemudian di pasang pada seutas tali untuk dipajang dihalaman Sekolah.
Waka Kesiswaan SMA-NU I Gresik Luluk Ernawati mengatakan, kegiatan itu adalah upaya meningkatkan minat literasi.
Dia menilai sejak terjadi Pandemi Covid -19 ada penurunan daya minat leterasi bagi siswanya karena proses pembalajaran tatap muka di sekolah ditiadakan selama hamper 2 tahun.
“Tema yang diangkat adalah “Gemilap Berbahasa Ganesa Muda Berkerya” dimana siswa diajak untuk meningkatkan gairahnya dalam berliterasi,” ujarnya. Kamis (28/10).
Ditambahkan Luluk menjelaskan ada berbagai macam judul puisi dibuat.
“Salah satunya puisi tentang Covid-19 yang dibacakan siswi bernama, Khurun’in Rizki Azzahra,” jelasnya.
Sementara salah satu siswi Zahra ,17, menuturkan di masa pandemi saat ini kita sebagai siswa siswi agar tetap berkarya dan selalu mematuhi proses.
“Kita tetap Berkarya meskipun di tengah pandemi,” tuturnya.
Di waktu yang sama Kepala Sekolah SMA-NU I Gresik, Agus Samsudin menyatakan dalam meningkatkan minta literasi sudah terkonsep cukup baik. Untuk meningkatkan minta literasi, disini kita bentuk kelompok literasi.
“Setiap kelas ada perpustakaan dan di setiap ruangan organisasi ada perpustakaan,” jelasnya.
Lebih lanjut Agus mengungapkan ada karya yang dihasilkan dari minat literasi siswa kami dan sudah menerbitkan banyak karya buku hasil karya perkiraan ada sekitar 30 buku yang dihasilkan,” ungkapnya.
Agus juga berharap dengan adanya kegiatan itu siswanya semakin meningkatkan literasinya.
“Saya harapkan kegiatan ini memberikan ruang kepada anak-anak untuk mengekspresikan karyanya. Sebab hampir Dua tahun sejak Covid-19 mereka mungkin tidak bisa mengekspresikan karyanya,” pungkasnya. (faiz)