GRESIK | NUGres – Ratusan warga Gresik hingga luar daerah hadiri Haul ke 303 Bupati Pertama Gresik, Kiai Ngabehi Tumenggung (KT) Poesponegoro. Acara tersebut digelar di Pendopo Makam Poesponegoro, Desa Gapurosukolilo, Gresik.
Nampak hadir Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Putro Wayah (Keturunan) Pengurus Yayasan Poesponegoro, Seniman, Budayawan Gresik, Kepala Disparekrafbudpora Sutaji Rudy, Camat Gresik Kota Agung Endro, Kepala Desa Gapurosukolilo Hasan Hasyim Alhabsyi, Pengurus NU Gresik, Lesbumi NU mulai dari MWC, PC, hingga Lesbumi PBNU beserta masyarakat sekitar.
Dalam sambutannya Bupati Gresik mengajak masyarakat untuk mengetahui para leluhur pemimpin Gresik. Dengan terselenggaranya Haul ini juga masyarakat Gresik sepatutnya mengenal, bahkan bisa meneladani sosok KNT Poesponegoro ini.
“Kami turut mendoakan dan semoga bisa meneladani sosok Bupati pertama Gresik ini,” ucap Gus Yani, Minggu (21/8/2022).
Gus Yani yang juga A’wan Syuriah PCNU Gresik juga menyemparkan berdoa di dalam makam Bupati pertama Gresik serta menaburkan bungah. Didampingi para pengurus yayasan dan panitia Haul.
“Kami akan terus mendukung melestarikan peninggalan dan warisan budaya peninggalan Poesponegoro di area makam ini,” tandasnya.
Ketua Panitia Haul 303 KT Poesponegoro H Askhabul Kafhi mengatakan, Haul KT Poesponegoro merupakan agenda rutinan setiap tahun bulan syuro. Tepatnya di bulan akhir minggu terakhir bulan syuro atau Muharram.
“Haul di Tahun ini sangat berbeda dari pada tahun-tahun sebelumnya. Sekarang Haul mengundang para masyarakat sekitar. Tidak hanya putro wayah atau keluarga keturunan Poesponegoro. Bahkan, masyarakat umum lebih banyak mengikuti Haul ke 303 ini,” ungkapnya.
Dengan mengundang masyarakat sekitar lanjut dia, agar masyarakat mengenal sosok Umara pemimpin pertama di Gresik. “Lebih-lebih kegiatan ini sebagai nguri-uri budaya di Kabupaten Gresik,” jelasnya.
Selain pembacaan Yasin tahlil dan doa, dalam kegiatan Haul ini juga dilakukan tradisi tembang kidung purwojati oleh Ki Ardi Purbo Antono selaku Dalang Lesbumi PBNU. “Ini sudah menjadi tradisi ciri khas setiap Haul mbah KT Poesponegoro,” imbuhnya.
Sedianya Haul yang ke 303 ini diisi dengan pengajian oleh Gus Muwafiq. Namun karena suatu aral, Penceramah Kondang yang kerap memberikan materi Sejarah dan Kebudayaan Islam Nusantara itu belum bisa hadir dalam memperingati Haul tahunan tersebut.
Meski Gus Muwafiq tidak bisa hadir mengisi pengajian tambah Askhabul Kafhi, pihaknya merasa senang dan bersyukur. Pasalnya di setiap Haul KT Poesponegoro belum ada pengajian akbar.
“Sekitar 50 tahun belum ada pengajian disini. Harapannya, nanti masyarakat Gresik khusunya generasi muda bisa mengenal dan tidak melupakan sejarah kejayaan kebudayaan Islam yang dibawa KT Poesponegoro. Dia adalah tokoh di Gresik,” tambah Ketua Dewan Pengawas Yayasan Poesponegoro itu.
Di sela-sela acara juga dilakukan pemberian buku sejarah buku sejarah Ulama Nusantara oleh Prof Dr Kiai Ngabehi H Imron Arifin, sebagai putro wayah KT Poesponegoro atau adik kandung Almaghfurlah Romo KH Ngabehi Agus Sunyoto mantan Ketua umum Lesbumi PBNU dan penulis karya buku fenomenal Atlas Wali Songo. (Chidir)