WRINGINANOM | NUGres – Aswaja Center MWCNU Wringinanom menggelar Dialog Aswaja dan Pemantapan Generasi muda, Sabtu (4/3/2023) pagi. Berlangsung di SMK Ma’arif NU Wringinanom, Gresik. Dialog ini menjadi rangkaian peringatan 1 Abad NU.
Ketua Aswaja Center MWCNU Wringinanom, M Khoirur Rozi menyampaikan harapan, bila forum ini mendorong peserta yang hadir untuk giat serta terlibat dalam jamiyah NU.
“Dari kegiatan ini kami berharap anak-anak tergerak dan bergabung secara aktif dalam organisasi pelajar NU, yaitu IPNU IPPNU,” katanya Rozi.
Ia juga menyatakan, bila tak kurang dari 100 orang peserta yang hadir merasa perlu untuk mendapat pemantapan Aswaja. Hingga pengenalan organisasi berjenjang di NU, mulai dari IPNU IPNU, GP Ansor, Fatayat hingga Muslimat NU.
“Ketersediaan dalam wadah jamiyah Nahdlatul Ulama ini, perlu dipahami oleh kader NU. Sehingga dapat berkhidmat secara berkesinambungan,” pungkasnya.
Sementara Ketua MWCNU Wringinanom, H Ridwan merasa jika peringatan 1 Abad NU menjadi momentum untuk terus menyiapkan kader berkualitas.
“Jadilah pelajar yang NU. Yang ke-NU-annya itu berkualitas. Jadi tidak hanya sekedar NU turunan. Saya harap anak-anak menjadi generasi yang unggul. Berkualitas dan berlandaskan ahlusunnah waljamaah,” tandasnya. Lebih lanjut, ia berharap Madrasah Aswaja Online menjadi tindak lanjut kegiatan ini.
Narasumber Dialog Aswaja dan Pemantapan Milenial, yakni KH Ma’mun Zen mengajak anak-anak untuk belajar hingga dapat melakukan pengawalan terhadap akidah ahlusunnah waljamaah. Ia juga menjabarkan secara menyeluruh tantangan dalam memahami Ahlussunnah.
Seperti maraknya aliran wahabi di Indonesia yang mengaku Ahlussunah. Bahkan justru secara terang-terangan membid’ahkan golongan yang tidak sependapat.
“Indonesia sampe sekarang bisa aman kalau masih ada benteng NU. Maka dari itu sebagai generasi penerus harus belajar dan menjadi NU yang berkualitas,” terangnya.
Kontributor : Rohman
Editor : Chidir