MANYAR | NUGres – Puncak acara Semarak 500 Tahun Tradisi Sanggring Gumeno sukses digelar dengan penuh khidmat pada Sabtu (22/3/2025) sore hingga menjelang tengah malam. Acara ini berlangsung di Masjid Jami Sunan Dalem, Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
Ribuan Warga Antusias Ikuti Tradisi Sanggring
Rangkaian acara dimulai pada sore hari dengan agenda utama buka puasa bersama, di mana pengunjung menikmati kuliner khas tradisi Sanggring, yakni kolak ayam dengan bumbu rempah.
Meski hujan mengguyur gelaran yang rutin digelar setiap malam 23 Ramadan ini, ribuan warga tetap antusias mengikuti acara yang menjadi bagian dari tradisi peninggalan Sunan Dalem ini.
Mereka datang dari berbagai daerah untuk ikut serta dalam pembacaan doa, pembagian makanan, hingga tabligh akbar menjelang malam. Banyak di antara mereka tetap berangkat dan menerjang hujan, demi memperoleh berkah serta menikmati hidangan khas Sanggring saat berbuka puasa.
Rekor Baru: 3.500 Porsi Kolak Ayam Dibagikan
Ketua Panitia Semarak 500 Tahun Sanggring, Didik Wahyudi, mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan acara tahun ini. Ia menyebut bahwa perayaan kali ini mencatat rekor baru dalam jumlah paket takjil yang dibagikan kepada masyarakat.
“Seingat saya selama ini tidak pernah hujan saat perayaan Sanggring. Namun tahun ini hujan turun deras, dan kita harus mensyukurinya sebagai rahmat. Tahun ini juga mencatat jumlah sajian terbanyak, mencapai 3.500 porsi dengan penggunaan 279 ekor ayam,” ujar Didik.
Seiring meningkatnya jumlah pengunjung setiap tahun, kebutuhan anggaran acara juga terus bertambah.
“Pada 2023, panitia menghabiskan dana sebesar Rp 110 juta. Tahun berikutnya meningkat menjadi Rp 160 juta, dan pada perayaan ke-500 ini mencapai Rp 240 juta,” jelasnya.
Anggaran tersebut digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari pengadaan bahan makanan, perlengkapan memasak, hingga sewa panggung dan tenda.
KH Anwar Zahid Hadir Berikan Pengajian
Didik juga menyampaikan bahwa Semarak 500 Tahun Sanggring terasa lebih istimewa dengan kehadiran penceramah ternama asal Bojonegoro, KH Anwar Zahid.
“Biasanya selama Ramadan, beliau jarang meninggalkan pondok pesantrennya. Namun khusus untuk Sanggring ke-500, Kiai Anwar Zahid bersedia hadir dan menyampaikan tausiahnya dalam tabligh akbar usai salat tarawih,” tuturnya.
Dukungan Penuh dari Pemkab Gresik
Acara Semarak 500 Tahun Sanggring turut dihadiri oleh Wakil Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif, Sekda Gresik Ir. Achmad Washil Miftahul Rachman, Ketua DPRD Gresik M. Syahrul Munir, serta jajaran Forkopimda dan OPD Pemkab Gresik, Forkopimcam Manyar, Pemdes Gumeno, dan tokoh masyarakat lainnya.
Mereka memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah menjaga dan melestarikan tradisi ini.
“Alhamdulillah, Sanggring telah tercatat sebagai warisan budaya Kabupaten Gresik**, bahkan juga sebagai warisan budaya Indonesia. Ini semua berkat kerja keras panitia, terutama Takmir Masjid Sunan Dalem yang terus menjaga semangat pelestarian,” ujar Wabup dokter Alif.
Ia juga menyampaikan salam dari Bupati Gresik, Gus Yani, yang berhalangan hadir. Pemerintah Kabupaten Gresik berkomitmen untuk terus mendukung pelestarian tradisi Sanggring agar tetap lestari di masa mendatang.
Penutupan Sesi Pertama dengan Doa dan Pembagian Takjil
Acara sesi pertama ditutup dengan doa yang dipimpin oleh KH Ali Murtadlo, seorang tokoh yang istikamah mengikuti gelaran Sanggring dari tahun ke tahun. Ia juga merupakan A’wan PCNU Gresik. Sebelum memimpin doa, Kiai Ali Murtadlo sedikit memberikan wejangan tentang pentingnya melestarikan warisan waliyullah dan meraih Lailatul Qodar.
Saat adzan Maghrib berkumandang dari menara Masjid Jami Sunan Dalem, ribuan pengunjung secara serempak menikmati hidangan Sanggring, sajian khas berbahan ayam yang dipadu dengan bumbu jinten, gula merah, kelapa, dan daun bawang.
Setiap pengunjung mendapatkan takjil secara cuma-cuma, yang dibagikan oleh tim panitia dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Ranting Gumeno di lokasi acara.
Editor: Chidir Amirullah