GRESIK | NUGres – Mengukir sejarah baru demi masa depan yang lebih gemilang, sepertinya menjadi alasan dan pilihan tepat bagi Sekolah Dasar (SD) At-Thohiriyah Pulopancikan, Gresik.
Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir, lembaga pendidikan yang berdiri sejak tahun 1956 ini pontang-panting bertahan dan mencari siswa. Namun belakangan ini, semakin kesulitan mendapatkan siswa.
Hal ini yang melatarbelakangi sekolah bersejarah ini pilih merger atau menyatu bersama dengan Yayasan PPNUT (Pengurus Perguruan NU Trate Gresik).
Berlangsung di Halaman MINU Trate Putri, pada Sabtu (21/1/2023), prosesi merger secara simbolis dilakukan oleh kedua belah pihak. Dari Yayasan At-Thohiriyah ke Yayasan PPNUT. Dalam kesempatan itu, turut hadir jajaran PCNU Gresik.
Menurut Ketua Yayasan At-Thohiriyah, Ahmad Santoso, penyatuan ini dilakukan demi kebaikan bersama. “Beberapa tahun terakhir kekurangan siswa, bahkan saat ini hanya ada 28 dari kelas satu sampai enam. Jadi kami memilih jadi makmum yayasan besar,” kata Santoso kepada media.
Diceritakannya, asal usul SD At-Thohiriyah yang berada di Desa Pulopancikan Gresik ini ialah sekolah yang didirikan oleh warga cina pada 1956. Saat itu nama sekolahnya Tsinigh Nien Hui.
Hingga pada tahun 1986, lanjut Santoso, pengelola warga cina memberikan mandat kepada Kodim 0817 untuk mengelolanya. Sekolah ini termasuk tertua, termasuk bangunannya.
“Setelah itu, dari Kodim diberikan kepada tokoh masyarakat Pulopancipkan. Saat itu menjadi salah satu sekolah pilihan warga sekitar pelabuhan,” ujarnya.
Ketua Umum Yayasan PPNUT Gresik, M. Elvi Wahyudi menyampaikan, bahwa usai prosesi merger selesai, pihaknya akan memperbarui tata kelola administrasi, hingga SDM.” Yayasan melebur, maka seluruh proses mengikuti di sini (PPNUT). SDM dulu digarap,” terangnya.
Selain itu, tambah Wahyudi, nantinya branding sekolah juga akan dilakukan. Pada pelaksanaannya, akan ditambah dengan Pendidikan NU Trate yang tak diragukan lagi dalam mengelola pendidikan.
“Nanti brandingnya juga pakai dari sini, kita punya SD NU, nanti mungkin konsep manajemennya hampir sama, apalagi SD NU Trate sudah memiliki prestasi baik kabupaten, provinsi maupun tingkat nasional,” tutupnya. (Chidir)