GRESIK | NUGres – Jelang pelaksanaan Pilkada 2024 yang kurang 27 hari, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Gresik terus menggelar dialog dengan berbagai komunitas dan organisasi masyarakat, agar pengawasan pemilihan lebih masif lagi.
Kali ini Bawaslu menggandeng Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Gresik, dengan mengadakan Forum Warga Pengawasan Partisipatif Berbasis Komunitas. Kegiatan ini berlangsung di Gedung PCNU Gresik, Kamis (31/10/2024) malam.
Dalam dialog interaktif bertema “Peran Pemuda dalam Membangun Kesadaran Pengawasan Partisipatif Untuk Pilkada Serentak yang Jujur, Adil dan Berintegritas”, hadir sebagai narasumber mantan komisioner KPU Gresik 2014- 2024 Makmun.
“Tidak ada ceritanya, akan lahir pemimpin yang berkualitas jika proses pemilihannya tidak berkualitas, maka PMII, sebagai organisasi mahasiswa, harus mengambil peran dalam menjaga kualitas Pilkada 2024 ini, agar lahir pemimpin yang berkualitas,” jelas Makmun.
Dalam konteks Pilbup Gresik, Makmun juga mengungkapkan bahwa kendati pun hanya ada satu pasangan calon, bukan berarti potensi pelanggaran tidak ada.
“Karena Pilkada ini bukan hanya soal calonnya saja, namun tahapannya adalah sebelum, pelaksanaan, dan pasca pemilihan, kalau ditemukan pelanggaran, silahkan langsung dilaporkan ke Bawaslu,” kata Makmun.
Sementara itu Koordinator Divisi Pencegahan, Partisapsi Masyarakat mas dan Humas Bawaslu Gresik, Habibur Rahman mengharapkan, ada rekomendasi, saran dan peran aktif dalam pengawasan pemilihan dari PMII Gresik.
“Karena inti dari pemilihan adalah memfasilitasi kedaulatan rakyat, oleh karenanya, kader-kader PMII harus ambil peran, karena pilar pemilihan hanya ada tiga, yaitu penyelenggara, peserta pemilihan, dan pemilih,” kata Habib.
Dalam konteks Bawaslu, Habib mengajak PMII ambil peran untuk mengawasi berjalannya Pilkada. Hal ini, kata Habib, karena sikap kritis yang dimiliki para pemuda sedianya akan sangat membantu dalam proses pengawasan, agar Pilkada dapat berjalan sesuai relnya.
Pada gilirannya, Ketua Umum PC PMII Gresik Aqshal Hidayat mengatakan, bahwa PMII punya kepentingan untuk memastikan demokrasi berjalan dengan semestinya di Kabupaten Gresik.
“Karena pemuda mahasiswa ini mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu aktif, kritis, dinamis dan ingin tahu segala hal, sehingga untuk mengimplementasi ciri-ciri khusus itu, kader-kader PMII harus kritis, sehingga bisa lahir pemimpin yang benar-benar diinginkan oleh rakyat,” pungkasnya.
Penulis: Moh. Ishomuddin
Editor: Chidir Amirullah