GRESIK | NUGres – Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) Gresik mencetak sejarah baru pasca dilantiknya Nduk Muslikah sebagai Ketua MWC LP Ma’arif NU Gresik masa khidmat 2023 – 2028 bersamaan dengan pelantikan MWCNU Gresik, Sabtu 2 Maret 2024 kemarin.
Untuk pertama kalinya jabatan Ketua LP Ma’arif NU ditingkat MWC diisi oleh perempuan. Bukan hanya pertama, bahkan Nduk Muslikah juga menjadi satu-satunya perempuan yang menjabat sebagai ketua di struktural Lembaga PCNU Gresik.
Sebab, selama berdirinya LP Ma’arif NU di Kabupaten Gresik baik di tingkat cabang hingga MWC posisi ketua selalu dijabat oleh laki-laki. Oleh karena itu, terpilihnya Nduk Muslikah sebagai Ketua MWC LP Ma’arif NU Gresik ini menjadi model kepemimpinan baru di tubuh LP Ma’arif NU Gresik.
Tanggapan Ketua Cabang LP Ma’arif NU Gresik
Menanggapi hal tersebut, Ketua PC LP Ma’arif NU Gresik, H. Muhammad Mujib menuturkan bagi LP Ma’arif jabatan ketua tidak harus laki-laki karena itu hak dan wewenang lembaga untuk menentukan pilihan terhadap figur yang dianggap mampu menggerakkan lembaga.
“Bagi LP Ma’arif NU Gresik tidak ada masalah, siapapun yang ditunjuk baik laki-laki maupun perempuan yang terpenting mampu melaksanakan tugas untuk mengkoordinasikan dan mengembangkan seluruh kekuatan pendidikan di bawah naungan LP Ma’arif di wilayah Gresik,” tutur H Mujib, Senin (4/3/2024).
Seperti diketahui, sebagai ormas islam terbesar NU memiliki Badan otonomi (Banom) seperti Fatayat dan Muslimat sebagai wadah pengkhidmatan perempuan Nahdliyin. Namun seiring berjalannya waktu peran perempuan tidak bisa dinafikan begitu saja.
Mujib juga mencontohkan tokoh perempuan seperti Alissa Wahid dan Khofifah Indar Parawansa masuk dalam struktur kepengurusan PBNU 2022 – 2027. Menurutnya, meski ada Fatayat dan Muslimat tidak menutup kemungkinan perempuan yang dianggap kompeten bisa memimpin lembaga NU.
“Kalau perempuannya dianggap mampu, kompeten, justru malah bagus jadi pemimpin seperti Alissa Wahid dan Khofifah kan juga ketua PBNU. Yang terpenting kan bisa membawa kemajuan untuk lembaga, apalagi Bu Nduk juga guru ya Kepala Sekolah, saya kira juga tepat kalau memimpin di MWC Ma’arif,” tegas Mujib.
Wakil Ketua PCNU Gresik Ajak Berikan Support
Tak ketinggalan Wakil Ketua PCNU Gresik, Dr H. Ahmad Syifaul Qulub yang mendapat informasi tersebut justru mendukung jika ada figur perempuan yang diamanahi menjadi ketua lembaga. Menurut pria yang akrab disapa Doktor Afuk ini, sangat jarang perempuan dipercaya memimpin organisasi kalau bukan karena kapabilitasnya.
“Itu artinya Bu Nduk punya kapabilitas untuk memimpin dan menggerakkan SDM dalam lembaga tersebut. Ya di-support saja, kan NU sekarang jauh lebih maju karena NU punya perspektif gender equality dalam soal kepemimpinan,”terang Afuk yang juga Rektor Insida Gresik.
Komitmen Majukan Pendidikan NU
Sementara Nduk Muslikhah mengatakan, dengan dilantiknya menjadi Ketua MWC LP Ma’arif NU Gresik ia tak mau mengecewakan banyak pihak yang sudah memberikan amanah. Nduk mengaku, amanah ini merupakan tanggung jawab besar yang harus dilaksanakan.
“Amanah yang diberikan harus dilaksanakan dengan maksimal dan sebaik-baiknya. Saya ingin semua kepala sekolah/madrasah di bawah naungan Ma’arif NU di Kecamatan Gresik mulai dari SD/MI sampai dengan SMA/SMK duduk bareng, kita harus diskusi bareng untuk memajukan pendidikan NU,” ujarnya.
Selain itu, Nduk yang juga Kepala MTs NU Trate Gresik ini juga menyiapkan beberapa langkah awal sebagai gebrakan. Salah satunya langkah cepat menjalin komunikasi dengan semua lembaga Pendidikan dalam naungan MWC Ma’arif NU Gresik.
“Mulai dari pendidikan dasar, menengah, dan atas harus terjalin komunikasinya. Karena selama ini di antara kepala sekolah/Madrasah di kecamatan Gresik terhenti komunikasinya di satu jenjang, seperti SD dengan SD, MTs dengan MTs. Maka semua jenjang kita libatkan, kita koordinasikan, dan lembaga yang sudah maju harus menjadi pembina untuk lembaga yang kurang maju,” pungkasnya.
Penulis: Angga Purwancaraka
Editor: Chidir Amirullah