KEDAMEAN | NUGres – Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) MWCNU Kedamean sukses menyelenggarakan Pelatihan Tanggap Bencana serta Gerakan Tanam Pohon, pada Rabu (25/12/2024) di Balai Desa Cermen.
Acara ini dihadiri oleh 50 peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk IPNU IPPNU, GP Ansor, Fatayat NU, Muslimat NU, LKNU, Lazisnu, Karang Taruna, dan perangkat pemerintahan desa setempat.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh tokoh penting diantaranya Ketua Tanfidziyah MWCNU Kedamean Ustadz Abd. Wakid, Camat Kedamean Irwanto, Danramil, Kapolsek, Kepala Desa Cermen Suhardi, anggota DPRD Dapil Kedamean Menganti, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Cermen Moh. Suhadi menyatakan rasa bangga dan syukur atas terpilihnya Desa Cermen sebagai tuan rumah pelatihan ini.
“Kami sangat sedang dan bangga menjadi tuan rumah pelatihan ini. Tentunya, ini menjadi kesempatan besar bagi kami untuk belajar dan mempersiapkan relawan tanggap bencana. Mohon maaf jika ada kekurangan dalam penyambutan. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan semakin bermanfaat,” ujarnya.
Ketua Tanfidziyah MWCNU Kedamean, Ustadz Abd. Wakid, menegaskan pentingnya peran relawan dalam menghadapi bencana. “Menjadi relawan adalah sebuah pengabdian luar biasa. Mari bergandengan tangan menjaga kekompakan dan kesiagaan terhadap bencana alam di masa depan,” katanya.
Acara dibuka secara resmi dengan bacaan basmalah yang dipimpin oleh Camat Kedamean. Selanjutnya dalam sambutannya, pihaknya mengapresiasi inisiatif pelatihan ini.
“Bencana adalah sesuatu yang tidak diinginkan, tetapi pasti terjadi. Maka, kita harus mempersiapkan diri sejak dini agar dapat menghadapi segala kemungkinan,” ujarnya.
Sebagai simbol dimulainya gerakan peduli lingkungan, dilakukan penanaman pohon bersama di tanggul Desa Cermen. Gerakan ini diharapkan mampu mengurangi risiko bencana di masa depan.
Pelatihan tanggap bencana ini menghadirkan dua narasumber dari PC LPBI NU Gresik dan BPBD Gresik. Mereka menekankan pentingnya kesadaran dan kesiapsiagaan sebagai langkah awal dalam menghadapi bencana. “Kita harus bergerak dalam satu barisan, yaitu NU Peduli, untuk melayani jamaah dan masyarakat dengan sepenuh hati,” ujar salah satu narasumber.
Kegiatan ini ditutup dengan harapan besar agar masyarakat Kedamean semakin tanggap terhadap bencana dan terus menjaga kelestarian lingkungan.
Penulis: Achmad Fatkhurrozi
Editor: Chidir Amirullah