DUDUKSAMPEYAN | NUGres – Ada fenomena menarik dalam Kegiatan Latihan Kader Muda (Lakmud) III yang diselenggarakan oleh PAC IPPNU Duduksampeyan Gresik, selama tiga hari di Pondok Pesantren Al-Islah Desa Wadak Kidul, Kecamatan Duduksampeyan pada tanggal 8 – 10 Maret 2024.
Fenomena tersebut yakni, banyaknya peserta perempuan dibandingkan laki-laki. Dengan 15 peserta perempuan, sementara 7 peserta lainnya ialah laki-laki.
Penjabat sementara (Pjs) Ketua PAC IPPNU Duduksampeyan, Rekanita Laily Adawiyatul Maghfiroh mengatakan, fenomena ini bukanlah hasil rekayasa, melainkan cerminan dari antusiasme dan keaktifan perempuan dalam kegiatan organisasi khususnya IPNU IPPNU.
“Penjaringan peserta murni dan memang dari hasil screening seperti ini, keikutsertaan peserta memang begitu adanya tidak dibuat-buat,” kata rekanita Laily, Ahad (10/3/2024).
Selain itu, pihaknya mewakili panitia pelaksana juga mengaku telah berusaha semaksimal mungkin untuk menjaring dan mendapatkan peserta labih banyak lagi.
“Kami sudah berusaha memaksimalkan untuk peserta laki-laki maupun perempuan agar didapatkan lebih banyak lagi, tapi mungkin banyak hal atau kegiatan masing-masing sehingga kita dapatkan peserta tersebut yang mungkin lebih dominan perempuan,” jelasnya.
Sementara itu, peserta perempuan terbaik Lakmud III PAC IPNU IPPNU Duduksampeyan, Rekanita Silfia Khoirotun Nida mengungkapkan, dorongan utamanya untuk mengikuti kegiatan yakni, untuk memperdalam ilmu dan mengembangkan keterampilan yang telah dipelajari.
“Karena menurut saya mempelajari ilmu baru itu bisa mengembangkan skill atau pengetahuan baru dan menerapkan sekaligus membagi ilmu ke kader lain,” ungkap rekan Silfia.
Dia berharap, setelah mengikuti Lakmud ini mampu menjadi kader yang berkualitas sekaligus bermanfaat, tidak hanya untuk organisasi di desa tetapi juga di PAC. Termasuk juga memberdayakan lagi PR IPNU IPPNU Glanggang, Duduksampeyan yang vakum.
“Saya berharap bisa menciptakan kader IPPNU yang memiliki watak, motivasi pengembangan diri, rasa memiliki organisasi, dan keterampilan berorganisasi serta upaya pembentukan standar kader yang mandiri,” tambahnya.
Lebih lanjut dijelaskan, dia juga berkomitmen secara konkret untuk menerapkan ilmu dan pengalaman yang didapat dari Lakmud III ini, baik di IPPNU maupun di desa.
“Saya akan menceritakan pengalaman saya ke teman-teman rekanita IPPNU yang belum mengikuti Lakmud bahwa ini adalah latihan kader yang sangat menyenangkan. Saya akan menerapkan materi yang saya pelajari langsung ke kegiatan berorganisasi atau sehari-hari,” pungkasnya.
Penulis: Febrian Kisworo
Editor: Chidir Amirullah