GRESIK | NUGres – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Gresik menggelar Lailatul Ijtima’ dan Halal bihalal. Kegiatan ini diselenggarakan di Ranting NU Karangturi, tepatnya di Masjid Nurul Huda Jalan Akim Kayat Gresik, Rabu (17/5/2023).
Puluhan pengurus NU, lembaga dan badan otonom di Kecamatan Gresik tampak terlihat guyub dan khidmat mengikuti gelaran Lailtul Ijtima’ dan Halal bihalal yang jatuh pada malam 27 Syawal 1444 Hijriah tersebut.
“Dalam kesempatan ini, kita semua dalam posisi merasa mempunyai kesalahan, di mana semua manusia tentunya memiliki kekurangan dan pasti pernah melakukan kealpaan atau kesalahan,” kata Ketua MWCNU Gresik, Drs H. Machsun, M.Pd.I.,
“Maka secara pribadi dan mewakili organisasi memohon maaf apabila terdapat hal-hal yang kurang berkenan di hati bapak dan ibu saudara saudara semua penggerak Nahdlatul Ulama di Kecamatan Gresik. Semoga kita semua selalu berkomitmen menjaga Jam’iyyah ini untuk terus menguatkan kerja sama dalam rangka mencapai tujuan-tujuan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama,” pungkasnya.
Mewakili unsur pemerintah di wilayah Kecamatan Gresik, Arif Wicaksono, S.Sos. M.Si., turut menyampaikan beberapa kata sambutan. “Kami mewakili segenap pemerintahan Kecamatan Gresik dan setiap kelurahan di wilayahnya masing-masing memohon maaf apabila dalam melayani masyarakat Gresik terdapat kesalahan, kami terus berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat Gresik,” katanya.
“Kami memohon saran, masukan dan doa dari para Habaib dan Kyai yang ada di majlis lailatul ijtima. Nahdlatul Ulama adalah organisasi terbesar di dunia, maka kita sebagai anggotanya harus selalu semangat untuk meningkatkan kualitas kita mengingat kuantitas jamaah kita sudah cukup besar,” pungkas Camat Gresik.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PCNU Gresik, KH Drs. Mulyadi M.M., mengisahkan pengalamannya. Menurutnya daerah Karangturi memiliki kekhasan yang sangat ia ingat.
“Tahun 1981, saya sudah berkeliling di gang kampung daerah Karangturi ini. Khasnya itu kalau menjelang maghrib sampai ba’da isya’ suara dari langgar atau musholah membuat hati saya bergetar. Suara adzan, dzikir, sholawat serta pengajian mewarnai langit di Kecamatan Gresik,” kisah Kiai Mulyadi.
Lebih lanjut, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ihsan Menganti ini juga menyampaikan dawuh Mbah Hasyim dalam Qonun Asasi Nahdlatul Ulama tentang suatu umat bagaikan jasad lainnya. Orang-orangnya ibarat anggota-anggota tubuhnya, setiap anggota punya tugas dan perannya. Seperti dimaklumi, manusia tidak dapat bermasyarakat, bercampur dengan yang lain, sebab seorang pun tak mungkin sendirian memenuhi segala kebutuhan-kebutuhannya.
“NU iku menghormati yang sepuh menyayangi dan menghargai yang muda. Saat ini kita semua yang hadir di majlis ini, terdiri dari ranting mana saja yang berkumpul menyatukan diri dan visi di sini yaitu berkhidmat untuk Nahdlatul Ulama,” sambungnya.
Kiai Mulyadi juga meminta kepada lembaga dan badan otonom NU, terutama LAZISNU, untuk berupaya menjaga tradisi urunan dari jamaah untuk jamiyyah. Karena menurutnya, dengan cara ini akan tumbuh ghirah perjuangan dan rasa memiliki akan semakin tumbuh dengan sendirinya.
Penghujung Halal bihalal dan Lailatul Ijtima’ para Habaib dan Kiai secara bergantian memajatkan doa dipimpin di antaranya Habib Hasan, Habib Khaneeman, Kyai Ainur Rofiq, Kyai Choirul Anam Rissa. Dilanjut dengan halal bi halal dengan sungkem dan bersalam-salaman dengan seluruh jamaah.
Rencananya dalam tahun 2023 ini, MWCNU Gresik akan melaksanakan Konferensi Wakil Cabang. Sebab masa khidmat kepengurusan MWCNU Gresik di bawah kepemimpinan Ust. Drs. H. Machsun, M.Pd.I., telah berjalan di tahun kelima kala dirinya terpilih pada Konferensi Wakil Cabang NU pada tahun 2018 lalu.