GRESIK | NUGres – Momen Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2024, yang jatuh pada Senin 25 November 2024, menjadi momen istimewa bagi insan dunia pendidikan. Tak terkecuali MTs Ma’arif Sidomukti Kebomas.
Uniknya, lembaga pendidikan yang kini dikenal dengan MTs “Sakti” ini punya cara khusus dalam memperingati Hari Guru Nasional 2024. Yakni menggelar upacara hari guru di halaman madrasah yang seluruh petugas upacaranya adalah seluruh guru.
Setelah pelaksanaan upacara, para siswa diajak merayakan Hari Guru Nasional 2024 dengan Nonton Bareng (Nobar) di Bioskop di Icon Mall.
Film yang dipilin dengan judul “Bila Esok Ibu Tiada”. Film yang baru seminggu tayang ini menyita perhatian sehingga sudah trending topik dalam dunia perfilman.
Film yang mengisahkan tentang seorang ibu. Ia memiliki empat orang anak yang sudah dewasa. Ibu itu merindukan kedekatan anaknya. Di waktu sang ibu membutuhkannya di usianya yang menginjak angka 65 tahun.
Namun apalah daya, seluruh anaknya disibukkan dengan dunia kerja dan aktivitasnya masing-masing sehingga melupakan sang ibu di rumah sendiri, sampai-sampai keadaan penyakit yang dimiliki sang ibu tidak diketahui anaknya.
Mendekati ketiadaan sang ibu di kala membutuhkan bantuan sang anak, tidak ada yang bisa menemaninya. Sang ibu pun meninggal dengan hanya ditemani oleh si anak bungsu.
Tangis pun pecah ketika seluruh anaknya melihat sang ibu meninggalkan mereka untuk selama-lamanya, tak pelak seluruh anaknya saling menyalahkan satu sama lainnya atas kesibukan yang di miliki masing-masing.
Seluruh ruangan studio yang dipadati oleh warga MTs Sakti baik pendidik, tenaga kependidikan maupun peserta didik larut dalam tangisan melihat film yang mengisahkan betapa seorang Ibu membutuhkan ke dekatan bagi anak-anaknya.
Tangisan di ruang studio pecah, mengingatkan pada sosok ibunya masing-masing yang ada di rumah.
Bahkan beberapa anak sampai keluar studio masih meneteskan air mata, ada yang mengingat ibu di rumah bahkan ada yang sudah ditinggalkan oleh ibunya.
Salah satu peserta didik mengungkapkan bahwa kesedihan yang dialaminya ini merupakan luapan emosional yang tiba-tiba muncul.
“Sebab sering kali dirumah kurang perhatian, tidak patuh, tidak nurut dan tidak sayang sama ibu. Setelah pulang dari sini saya akan meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi,” ungkapnya.
Ditambahkan anak tersebut kegiatan ini sangatlah berarti bagi dirinya dan teman-teman yang lainnya. “Terimakasih bapak dam ibu guru. Selamat hari guru,” tutupnya.
Penulis: Azharur Rofiqi
Editor: Chidir Amirullah