Alkisah, di penghujung desa hiduplah seorang kyai dengan beberapa santrinya, kyai itu terkenal dengan beberapa karomahnya, salah satunya yang terkenal adalah sang kyai dapat menghidupkan motornya tanpa menggunakan BBM.
Salah satu santri dari kyai tersebut mendengar akan karomah dari kyainya, sehingga dia berniat untuk mendatangi sang kyai dengan tujuan agar motornya bisa seperti yang di ceritakan oleh orang orang.
Memang pada masa itu BBM adalah barang yang sangat langka dan mahal.
Santri : “Assalamualaikum”
Kyai : “Walaikum salam ”
Santri : “Ngapuntene kyai, mendengar dari cerita orang orang, katanya pak kyai bisa menggunakan motor tanpa BBM, apakah itu benar kyai?
Kyai : “Mereka tidak berdusta”
Santri : “Izinkan saya menggunakannya juga pak kyai” (dengan wajah memelas)
Kyai : “Tidak boleh”
Pak kyai tidak mengizinkan santrinya karena beliau hanya menggunakan itu untuk keperluannya sendiri.
Sang santripun masih terus berusaha agar kyainya memenuhi permohonannya
Melihat mata akan penuh harapan itu, akhirnya sang kyai bersedia memenuhi permintaan santri tapi dengan syarat ketika menggunakan motor tidak boleh melebihi kecepatan 20km/jam.
Santri itu menyanggupi persyaratan dari kyainya.
Sebelum menggunakan motor, sang kyai memberi sebuah toturial cara menggunakan motor tersebut.
Untuk menghidupkan motor dan menstarter motor, santri harus membaca Bismillah
Untuk menjalankannya membaca Alhamdulillah
Rem : Astaghfirullah
Berhenti : Istirja’
Setelah mendengar penjelasan dari kyainya santri tersebut dengan senang hati membawa motor itu ketempat dimana dia suka.
Santri : “Bismillah”
Brem, breeem, breeem, motor mulai menyala.
Sang santri langsung terkejut, padahal tangki bensin kosong sepenuhnya, tapi kenapa motor bisa hidup.
Setelah percaya akan karomah dari kyainya, akhirnya sang santri membaca Alhamdulillah.
Motor pun berjalan dengan lancar.
Dirasa kecepatannya kurang, sang santri membaca Alhamdulillah berulang kali.
Santri : “Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah”
Tanpa disangka, kecepatan motor melebihi 100km/jam
Sang santri mulai panik karena tepat di depannya ada sebuah sungai, kalau tidak berhenti dia akan tercebur bersama dengan motornya, dia teringat akan ucapan kyainya bahwa untuk me-rem, dia hanya perlu membaca Astaghfirullah
Santri : “Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah”
Akhirnya motor mulai berjalan lambat dan tidak tercebur ke sungai
Tapi tanpa disengaja santri malah membaca
Santri : “Alhamdulillah, untung aku tidak tercebur, Alhamdulillah”
Motor pun melaju lagi dengan cepat dan terdengarlah teriakan Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un, aku lupa ya allah, bersamaan dengan terceburnya sang santri bersama motor saktinya.
sumber ; https://www.kompasiana.com/syibromilisi/592ef5b34523bdbe31283a3a/humor-santri-motor-sakti-dari-kiyai