*Catatan Chidlir A.
GRESIK| NUGres – Beberapa jam lagi adzan Salat Subuh berkumandang. Meski waktu telah bergulir, akan tetapi lautan manusia tampak masih hilir mudik. Ada yang baru datang, ada pula yang sejak mula bertahan dengan melakukan iktikaf di sekitaran maqbaroh (makam, red) Al-Qutb Habib Abu Bakar Assegaf, Sabtu (16/7/2022), dini hari.
Maqbaroh Habib Abu Bakar Assegaf ini memang terletak bersebelahan dengan Masjid Jamik Gresik. Bersebalahan, dalam satu area bangunan Masjid tua di Kota para Wali, Gresik.
Ribuan orang dari berbagai daerah berangsur-angsur datang. Ada pula yang undur diri dari Maqbaroh. Mereka bergantian memanjatkan doa, membaca yasin, tahlil, serta merapal wirid.
Dari seluruh pemandangan pada dini hari itu, kesemuanya menyentuh batin. Banyak pesan cinta yang terungkap dari bahasa tubuh para Peziarah. Salah satu pemandangan itu ketika peziarah di ruangan maqbaroh sang Habib.
Mereka nampak berderet-deret, bergantian mendekat maqbaroh yang telah dihias dengan bunga Sedap malam, bunga Mawar dan sekar lainnya itupun menguarkan aroma wangi. Harum semerbak di seluruh ruangan.
Selain itu di dalam Maqbaroh, kebanyakan Peziarah menengadahkan tangan. Mereka berdiri di dekat maqbaroh. Setelah cukup merapal dedoa dengan tangan menengadah, satu persatu peziarah yang berdiri perlahan melangkah lebih dekat dengan pusara.
Mereka terlihat mengelus, mendekap, serta mengecup batu nisan maqbaroh zuriah Rosulullah Muhammad SAW ini. Mata mereka pun nampak berkaca-kaca usai melakukan hal itu, tak sedikit pula yang nampak menyeka air matanya.
“Karena tidak bisa mengecup telapak tangan beliau, maka saya memeluk dan mengecup nisan itu. Saya sangat mencintai sosok Habib Abu Bakar. Semoga kami mendapat keberkahan dari yang mulia Habib,” ucap seorang Peziarah yang mengaku berziarah bersama dengan rombongan dari Jember, Jawa Timur.
Kendati ruangan maqbaroh sang Habib itu terlihatbpenuh dan sedikit pengap. Peziarah terlihat sangat tertib. Hembusan angin dari dinding berventilasi, menyapu dan menggantikan udara baru ruangan itu.
Sementara itu, demi kelangsungan acara rangkaian Haul AlQutb Habib Abu Bakar Assegaf di tahun 1443 H ini, beberapa jalan di kawasan perkotaan Kabupaten Gresik yakni Jl KH Zubair dan sekitarnya, terlihat diberi penyekat atau dilakukan penutupan sementara.
Halaman Gedung DPRD Kabupaten Gresik di Jl KH Wahid Hasyim, nampak disulap menjadi tempat parkir R2. Ratusan motor peziarah pun terparkir di sana. Padat.
Tak hanya itu, sekitaran Pendopo Bupati Gresik tidak luput dari semarak Haul sang Habib. Ruas jalan di depan Rumah Dinas Bupati Gresik yang berada di kawasan Alun-alun Kabupaten Gresik juga nampak ramai dan bergeliat.
Aktifitas ekonomi terlihat dari Pedagang Kaki Lima yang mengisi ruas jalan di depan Pendopo Bupati Gresik. Lapak-lapak itu terlihat menjual busana muslim, kopi arab, hingga menawarkan potret sang Habib Abu Bakar Assegaf bin Muhammad bin Umar Assegaf serta para Wali yang lainnya.
Pendopo Bupati Gresik dan Alun-alun Gresik terselimuti dengan geliat ekonomi. Selain lapak, ada juga yang menjajakan tikar plastik. Bahannya semacam dari kemasan snack. Untuk sebilah tikar, Peziarah yang membutuhkan tikar itu menukarnya dengan selembar uang Rp 5 ribu rupiah.
“Dari Gringging Kediri. Ke sini rombongan bareng teman-teman jual tikar bungkus snack untuk kami tawarkan para peziarah,” katanya, sambil menenteng jualannya dan menjajakan ke Peziarah.
Dengan berbekal tikar itu, para Peziarah dari luar daerah bertahan dengan menghidupkan malam puncak Haul, khidmat mengikuti seluruh rangkaian acara Haul Akbar Habib Abu Bakar Assegaf
Lebih lanjut, Haul Habib Abu Bakar Assegaf digelar selama dua hari. Rangkaian acaranya berurutan dan bergerak ke beberapa tempat. Yakni digelar di kediaman keluarga dari Habib Abu Bakar Assegaf bin Muhammad bin Umar Assegaf yang terletak di Jl KH Zubair, Gresik.
Adapun puncak Haul Akbar Habib Abu Bakar Assegaf dimulai sejak pukul 09.00 WIB, dipusatkan di Masjid Jamik Gresik.
*Sekretaris PC. LESBUMI NU Gresik