NUPEDIA | NUGres – Saptawikrama, tujuh strategi kebudayaan merupakan rumusan yang menjadi pedoman serta landasan para penggiat di Lembaga Seni Budaya Muslimin Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU).
Saptawikrama dirumuskan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lesbumi PBNU pada 28 Januari 2016.
Saat itu Ketua Lesbumi PBNU yakni KH Ng Agus Sunyoto pasa Masa Khidmat 2015 – 2020. Berikut isi dari Saptawikrama, 7 (tujuh) strategi kebudayaan Islam Nusantara:
- Menghimpun dan mengonsolidasi gerakan yang berbasis adat istiadat, tradisi dan budaya Nusantara.
- Mengembangkan model pendidikan sufistik (tarbiyah wa ta’lim) yang berkaitan erat dengan realitas di tiap satuan pendidikan, terutama yang dikelola lembaga pendidikan formal (Ma’arif) dan Rabithah ma’ahid Islamiyah (RMI).
- Membangun wacana independen dalam memaknai kearifan lokal dan budaya Islam Nusantara secara ontologis dan epistemologis keilmuan.
- Menggalang kekuatan bersama sebagai anak bangsa yang bercirikan Bhineka Tunggal Ika untuk merajut kembali peradaban Maritim Nusantara.
- Menghidupkan kembali seni budaya yang beragam dalam ranah Bhineka Tunggal Ika berdasarkan nilai kerukunan, kedamaian, toleransi, empati, gotong royong, dan keunggulan dalam seni, budaya dan ilmu pengetahuan.
- Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan gerakan dakwah Nusantara.
- Mengutamakan prinsip juang berdikari sebagai identitas bangsa untuk menghadapi tantangan global.
Editor: Chidir Amirullah