GRESIK | NUGres – Prestasi gemilang dicetak Shafa Aqilah Ayuputri Rahfidytya (19). Mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam Daruttaqwa (Staida) Suci, Manyar Gresik ini berhasil meraih gelar best advokasi dalam ajang perlombaan bergengsi Duta Pendidikan yang digelar Paguyuban Putra-Putri Pendidikan Jawa Timur.
Nama gadis cantik yang masih duduk di semester IV program studi pendidikan agama Islam (PAI) itu dipanggil sebagai peraih gelar kategori Best Advokasi saat Grand Final di Grand City Mall Surabaya, Minggu (25/6) kemarin.
Ajang perlombaan bergengsi tersebut diikuti tidak kurang dari 200 peserta se-Jawa Timur. Sementara Shafa menjadi satu-satunya mahasiswa Gresik yang mengikuti ajang perlombaan dalam kategori umum.
“Kalau anak Gresik dan yang kuliah di Gresik cuma saya yang ikut, saya ikut ketegori umum,” terangnya.
Dia menceritakan, perjalanan hingga meraih gelar Best Advokasi Duta Pendidikan Jatim 2022 membutuhkan proses panjang dan sangat ketat. Jika dihitung, seluruh tahapan yang dijalani sejak awal memakan waktu hampir empat bulan.
“Semua tahap berjalan mulai Maret 2022, total peserta kurang lebih 200an lebih se-Jawa Timur, yang diambil di Grand Final hanya diambil 30 peserta, terdiri 15 Laki-laki dan 15 perempuan, dikerucutkan lagi menjadi 8 pasang, lalu penentuan juara dan gelar atribut,” ungkap Shafa.
Tahapan proses yang dilalui. Lanjut Shafa, antara lain pertama tes tulis, selanjutnya tes kedua tentang skill bahasa Inggris dan personality. Baru kemudian memasuki babak semifinal untuk menjalani tes advokasi, catwalk dan FGD.
Setelah memasuki babak semifinal, semua peserta yang lolos menjalani pra karantina sebelum akhirnya memasuki babak Grand Final. Pada tahapan pra karantina, mereka dibekali berbagai pengarahan baik secara offline maupun online.
“Baru setelah itu masuk Grand Final, dan saya dapat gelar atribut best advokasi, peringkat 2 dari 10 orang individu yang mendapat penghargaan,” tuturnya dengan ekspresi bahagia.
Mahasiswi yang juga aktif di organisasi pergerakan mahasiswa islam Indonesia (PMII) Komisariat Atas Langit dan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) PAI Staida Gresik itu mengaku, tidak ada kendala yang berarti sepanjang perjalan ketika menjalani seluruh tahapan hingga dinobatkan menyandang gelar Best Advokasi Duta Pendidikan Jatim 2022.
Shafa menerangkan, pendidikan itu menjadi tombak atau tolak ukur yang harus dimiliki setiap insan. Bagi dia, prestasi ini setidaknya bisa membuat bangga orang tua dan membawa nama harum almamater Staida Gresik khususnya, serta Kabupaten Gresik pada umumnya.
“Ini pengalaman pertama saya di bidang prestasi Pendidikan, dan saya berharap bisa membanggakan nama orang tua dan mengharumkan nama Staida serta Kabupaten Gresik, juga eksplore diri, apalagi ini tingkatnya Jawa Timur,” harapnya.
Atas prestasinya itu, Ketua Staida Gresik, Dr. A. Syifa’ul Qulub mengaku sangat bangga dan mengapresiasi atas prestasi mahasiswinya yang telah membawa nama harum almamater kampus dan Kabupaten Gresik.
“Tentu saya sangat bahagia sekali, dan semoga prestasi ini terus dikembangkan, dan bagi mahasiswa yang lain agar bisa menjadikan contoh, sehingga bisa mencetak prestasi-prestasi yang lain di bidang apapun,” ungkapnya.
Pada pembukaan Pelatihan Kader Dasar (PKD) PMII Atas Langit di Mts Nurul Islam Sukomulyo Manyar pada Senin (27/6), pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gresik itu juga berkesempatan menyerahkan penghargaan secara simbolis kepada Shafa. (Rifqi)