MANYAR | NUGres – Kegiatan peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 terus bergulir. Beraneka acara digelar oleh masyarakat seantero Nusantara untuk menyemarakkan momen penting sejarah bangsa ini.
Tak terkecuali bagi grup tarik tambang berjuluk Kidang Palih di Desa Gumeno Kecamatan Manyar, Gresik. Mereka menghadirkan lomba tarik tambang tradisional guna memeriahkan peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke-79 tahun.
Kegiatan lomba tarik tambang tradisional pada Ahad, 25 Agustus 2024 itu juga sebagai upaya merawat persatuan, kebersamaan, serta memperkokoh suasana guyub rukun warga Desa Gumeno, Manyar Gresik.
Lomba adu kekuatan fisik dengan media tali jangkar yang ditarik secara berlawanan oleh kedua beluh tim ini diikuti oleh berbagai perwakilan kelompok dan organisasi dari Desa Gumeno. Termasuk partisipasi dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ranting Gumeno.
Sebanyak 16 tim terdiri dari lintas elemen masyarakat mulai dari remaja hingga dewasa semua nampak antusias berpartisipasi dalam kompetisi yang menyenangkan ini.
Tak hanya itu semangat para penonton dan pendukung masing-masing tim menambah suasana meriah. Terlebih saat setiap tim berjuang untuk memenangkan pertandingan.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Gumeno H. Hasan Fathoni mengapresiasi. Kegiatan seluruh tim kidang palih yang menyelenggarakan lomba tradisional ini. Ia juga berpesan bahwa agar tetap dijaga keselamatan dan ketertiban selama acara berlangsung. Acara ini juga disiarkan secara langsung di channel YouTube Kidangpalih Official oleh Cyber NU Gumeno.
Babak penyisihan dimulai dan dipandu oleh MC yang sangat memukau yakni Abdul Majid. Beliau memandu dengan sangat renyah dan bersemangat. Pada babak penyisihan tim-tim yang bertanding saling adu kekuatan dan strategi untuk menarik tambang melewati garis batas. Setiap pertandingan berlangsung sengit, dengan teriakan penyemangat dari para penonton yang terus memberi dukungan kepada tim kesayangan mereka.
Salah satu tim yang tampil memukau adalah tim dari IPNU Gumeno. IPNU Gumeno mendelegasikan 2 Tim berjuluk IPNU Gumeno A dan IPNU Gumeno B. Tim A beranggotakan Aldrin Prabowo, M. Arif aminuddin, Noval andrian, Shobakhul khoir dan Reza, Sedangkan IPNU B beranggotakan Darwisy, Nawa, Agus, Wildan, dan Riyan.
Dengan strategi yang matang dan kekompakan yang solid, IPNU A berhasil mengalahkan tim-tim kuat lainnya di babak penyisihan dan semifinal. Para anggota tim menunjukkan kerja sama yang luar biasa, menarik tambang dengan penuh tenaga. Setiap kemenangan mereka disambut dengan sorak sorai dari para pendukung yang hadir. IPPNU turut serta sebagai supporter untuk mendukung tim kebanggaan.
Di babak final, IPNU Gumeno berhadapan dengan tim Bernama OI Serdadu. Pertandingan berlangsung sangat ketat, dengan kedua tim saling tarik menarik tambang tanpa henti. Namun, berkat kekompakan dan semangat juang yang tinggi, IPNU Gumeno berhasil menarik tambang melewati garis penentu dan memenangkan pertandingan. Tentunya kemenangan juga berkat panduan dari official Pak Yusuf.
Ketua IPNU Gumeno, M. Wahfiudin Asrori, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas kemenangan ini.
“Kami sangat bersyukur dan bangga bisa meraih juara 1 di lomba tarik tambang ini. Kemenangan ini adalah hasil dari kerja keras dan kekompakan tim. Semoga prestasi ini bisa menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus bersatu dan berkontribusi positif bagi desa,” ujarnya.
Dengan kemenangan ini, IPNU Gumeno berhasil meraih juara 1 tarik tambang se-Desa Gumeno, mengukuhkan posisi mereka sebagai salah satu tim terkuat dan paling kompak di desa.
Untuk diketahui, lomba tradisional tarik tambang ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kekuatan fisik, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat persaudaraan dan kebersamaan antarwarga desa.
Kompetisi atau turnamen tarik tambang tradisional sendiri sangat familiar bagi sebagian besar masyarakat pesisir pantura Gresik. Mulai dari Manyar, Bungah, hingga sampai sebagian wilayah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Penulis: Isna Rahmah Syaharani
Editor: Chidir Amirullah