BUNGAH | NUGres – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Bungah, menggelar agenda rutin bulanan Lailatul Ijitima’. Kali ini, Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Mojopuro Wetan sebagai tuan rumah. Acara berlangsung malam Ahad Wage, bertepatan 24 Rabiul Awal 1446 H atau 28 September 2024.
Lailatul Ijtima’ dimulai dengan salat ghaib yang dipimpin oleh KH Mohammad Hamdan, dilanjutkan Pelantikan PRNU Mojopuro Wetan masa khidmat 2024 – 2029. Prosesi pelantikan ini dipimpin secara angsung oleh Ketua Tanfidziyah MWCNU Bungah, KH. M. Ala’uddin.
Adapun jajaran kepengurusan PRNU Mojopuro Wetan terdiri dari Rais Syuriyah, Mubibban Ali Hasby, Wakil Rais Sun’an Hakim, Katib Syuriyah Khoirul Anam, A’wan diisi oleh Ainur Roziq dan M. Cholid Fatawi.
Sedangkan, Ketua Tanfidziyah PRNU Mojopuro Wetan adalah Ahmad Hamam Nashiruddin, dengan dibantu Wakil 1, Fathul Ihsan dan Wakil 2 Muzakin. Sekertaris Moh. Sulaiman dan Wakil Sekretaris Abdulloh Hasib. Lalu Bendahara Abdul Aziz dan Wakil Bendahara Ahmad Musthofa.
Dalam sambutan pertamanya sebagai Ketua Tanfidziyah PRNU Mojopuro Wetan 2024-2029, Ahmad Hamam Nashiruddin menyampaikan terima kasih kepada semua tamu undangan yang hadir. Ia sekaligus meminta doa restu agar bisa melaksanakan amanah selama masa khidmah. Mengutip dawuh Mbah Hasyim, beliau mengatakan: “Sopo seng gelem ngeramut NU tak anggep santriku, sopo seng dadi santriku tak dungakno khusnul khotimah sak dzurriyahe.”.
Sementara itu, Wakil Rais MWCNU Bungah, KH. Yunus mendoakan kepengurusan baru PRNU Mojopuro Wetan dan berharap kepengurusan baru dapat bermanfaat bagi masyarakat. Sosok yang juga menjadi Ketua KBIHU MWCNU Bungah itu juga melaporkan perihal kinerja KBIHU MWCNU Bungah sekaligus menyampaikan bahwa KBIHU MWCNU Bungah kini siap menerima calon jamaah haji 2025.
Pada gilirannya, KH. M. Ala’uddin menyampaikan kepada para pengurus NU yang hadir, bagi yang punya wakaf untuk segera melakukan ikrar wakaf (surat akta) dengan disaksikan oleh nadhir yang ditunjuk oleh MWCNU Bungah.
Selain itu Kiai Alauddin juga mengumumkan pelaksanaan agenda Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD PKPNU) selanjutnya akan berlangsung pada 27 Desember 2024.
Kiai Ala’uddin juga menginstruksikan kepada Banom NU yang hadir untuk menyosialisasikan kegiatan Hari Santri Nasional (HSN) yang akan datang, akan ada beberapa lomba diantaranya banjari, lomba qiroah dan lomba-lomba yang lain se-kabupaten Gresik, tidak hanya mencakup Kecamatan Bungah saja.
Acara selanjutnya yaitu mauidhoh yang disampaikan KH. Nawawi, yang menyajikan sebuah analisa tentang menghadapi tantangan zaman. Kiai Nawawi menuturkan, bahwa saat ini jumlah warga NU terdapat sekitar 56.09% dari seluruh penduduk Indonesia.
Hal tersebut membuat semua pekerjaan menjadi mudah. Kendati demikian, masih ada banyak tantangan yang harus dilewati oleh warga Nahdliyin khususnya jajaran pengurus NU di tingkat struktural.
“Tantangan pertama yang ada mengenai kebutuhan NU. Semakin banyaknya warga maka otomatis itu semua butuh sumber daya yang banyak, baik SDM maupun sumber daya yang lain,” tutur Kiai Nawawi.
Karenanya, sambung Kiai Nawawi, yang harus dilakukan oleh pengurus adalah selalu komunikasi dan koordinasi secara baik, agar bisa diterima oleh warga Nahdliyin dan serta semua warganya diajak terlibat dan memahami apa yang dibutuhkan NU.
Tantangan kedua adalah tradisi NU. Kiai Nawawi menyampaikan bahwa banyak sekali kritik dari kelompok lain mengenai tradisi yang sudah dijalankan selama ini.
“Maka cara yang ampuh untuk membentengi dari semua kritik-kritik tersebut adalah dengan melakukan kajian mengenai tradisi NU di kalangan bawah, karena sumber perselisihan adalah perbedaan definisi. Maka kita harus menjelaskan kepada warga kita sendiri, kaum Nahdliyin,” tandasnya.
Di akhir maiudhoh hasanah, Kiai Nawawi menutup dan berharap semoga seluruh pengurus serta warga Nahdliyin agar senantiasa bersama-sama dalam berkhidmah di Nahdlatul Ulama dengan baik, agar bisa dianggap santri Mbah Hasyim.
Penulis: Atiq Mujahid
Editor: Chidir Amirullah