DUKUN | NUGres – Sedekah ternyata tidak harus berupa uang. Sedekah bisa saja dengan bentuk sampah. Iya sampah yang setiap hari berserakan tak berguna itu ternyata bisa bernilai sedekah. Hal itu lah yang terjadi di Desa Baron Kidul Kecamatan Dukun.
Melalui Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Desa Baron Kidul, warga diajak sedekah dengan sampah. Caranya warga hanya diminta mengumpulkan sampah yang setiap hari dikonsumsi diletakkan di depan rumah. Nanti tim dari Lazisnu yang akan mengangkut. Namun perlu diketahui sampah yang dipungut adalah sampah yang bisa didaur ulang. Seperti sampah plastik, botol dan kemasan.
Ketua Lazisnu Desa Baron Kidul Nur Qomari mengatakan sampah adalah persoalan yang pelik. Jika diabaikan akan menjadi sumber penyakit dan dampak lingkungan. Oleh sebab itu, dia akhirnya membuat progam sedekah sampah. Warga yang ikut mengumpulkan sampah beberti ikut bersedekah.
Dijelaskan kegiatan sedekah sampah ini sudah berjalan lama. Setidaknya sampah yang sudah terkumpulkan sudah ada yang berupa uang. Rincianya, penjualan sampah tahap pertama senilai Rp 236.000 ribu dan tahap kedua senilai Rp 378.000 ribu.
“Dana tersebut kita kumpulkan dan akan diberikan kepada orang yang membutuhkan,” ungkapnya, Sabtu (15/02/2020).
Masih kata Qomari, sampah yang disortir itu mempunyai harga yang bervariasi. Diantaranya, gelas plastik bening seharga Rp. 2500/kg, gelas plastik warna, botol plastik 1500/kg, besi murni Rp. 3000/kg, besi sepeda Rp. 2500/kg, almunium Rp. 7000/kg, sak semen Rp. 300/kg dan kardus Rp. 1000/kg.
Dia berharap program shodaqoh sampah ini bisa menjadi pilot projek bagi Lazisnu yang lain untuk dikembangkan lebih baik lagi. “Namun kendala yang paling menonjol kami belum memiliki transportasi yang memadai. Selama ini kami menggunakan media grobak untuk memungut sampah, kedepan semoga bisa teratasi,” pungkasnya.
Kontributor : Syafik Hoo
Editor : Aam Alamsyah