GRESIK | NUGres – Dalam rangka mengenang dan mempelajari peran tokoh perempuan dalam sejarah Gresik, Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) PC PMII Gresik menggelar kegiatan bertajuk “Napak Tilas: Srikandi Gresik dalam Sejarah”, Senin (30/12/2024).
Kegiatan ini diisi dengan ziarah ke makam Siti Fatimah binti Maimun, seorang tokoh penting yang dimakamkan di Desa Leran, Kecamatan Manyar, Gresik.
Siti Fatimah binti Maimun merupakan sosok perempuan yang dihormati karena kontribusinya dalam mendukung penyebaran agama Islam dan memperkuat budaya masyarakat setempat.
Ketua KOPRI PC PMII Gresik, Masruroh Khafidhoh menyampaikan pentingnya mengenang perjuangan tokoh perempuan agar generasi muda dapat menjadikannya sebagai inspirasi.
“Kegiatan ini bukan sekadar ziarah, tetapi juga refleksi untuk menghargai peran perempuan dalam sejarah, sekaligus mempererat tali silaturahmi antar anggota,” ungkap sahabati Fidho demikian sapaan akrab Masruroh Khafidhoh.
Usai berziarah, para kader putri diberikan penjelasan mengenai sejarah singkat Siti Fatimah binti Maimun dan perannya dalam perkembangan Islam di wilayah tersebut.
Sahabati Fidho juga mengajak para peserta untuk melihat kembali sejarah dengan sudut pandang yang lebih inklusif, khususnya dalam mengenal kontribusi perempuan yang sering kali terabaikan di catatan sejarah.
“Selama ini kontribusi perempuan kerap kali terabaikan atau minim diangkat dalam catatan sejarah, meskipun peran mereka sangat vital,” tuturnya.
Fidho juga menyampaikan pandangannya terkait kondisi perempuan saat ini. Ia menyoroti bahwa meskipun perempuan saat ini telah memiliki kebebasan yang lebih besar dalam bersikap dan menentukan pilihan, namun masih banyak tantangan yang masih harus dihadapi.
“Kita harus menyadari bahwa perjuangan perempuan belum selesai. Meskipun banyak perempuan hebat yang telah menunjukkan kemampuan mereka, tapi masih ada stereotip dan subordinasi yang membelenggu,” ungkapnya.
“Sebab kita adalah bagian dari sejarah yang terus berjalan. Tugas kita memastikan bahwa sejarah ini mencatat kontribusi perempuan,” imbuh sahabati Fidho, memungkasi.
Penulis: Chofifah Quthrotun Nidaa
Editor: Chidir Amirullah
Saya merekam peran perempuan dalam percaturan khazanah keilmuan, maupun catatan sejarah. Spt Siti Khadijah, Siti Hawa, Siti Hajar, Siti Aisyah, Rabiah al adawiyah, cut nyak din, kartini, Megawati, Sri Mulyani, hingga Bu Aminatun Habibah adalah bukti perempuan hadir sesuai zamannya. Sehingga tidak relevan menganggap peran perempuan terabaikan dan minim diangkat dalam sejarah. Bahkan statemen tersebut cenderung “meracuni” perempuan utk melawan lawan jenisnya.