DUKUN | NUGres – Masjid Jami’ Nurul Hasan Desa Kalirejo Kecamatan Dukun menjadi saksi semangat dan kebersamaan kaum muda Nahdlatul Ulama. Melalui kegiatan rutin Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor (MDSRA) kembali diselenggarakan oleh Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Dukun, Jum’at (25/4/2025).
Kegiatan berkala yang diselenggarakan oleh lembaga di dalam tubuh GP Ansor itu selain menjadi penguatan spiritual anggota organisasi, juga menjadi sarana untuk bersilaturrahmi antar sesama anggota.
Kegiatan MDSRA PAC GP Ansor Dukun diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an dan Shalawat Nabi dilanjut dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Syubbanul Wathan, Mars Ansor, Banser, MDSRA serta puncak acara diisi dengan dzikir dan istighosah.
Ketua PAC GP Ansor Dukun, Ahmad Nurus Shobah mengungkapkan rasa syukur, ini lantaran rutinan Rijalul Ansor sebagai forum silaturahmi dan penguatan spiritual kader dapat kembali berlanjut dengan khidmat.
“Dengan penuh semangat kesadaran sahabat semua tentu ini menjadi modal bagi kita untuk terus melanjutkan tradisi denga istiqomah dalam amaliyah NU, yang diwujudkan dengan berdzikir dan bersholawat,” ujarnya.
Sahabat Shobah juga mengulas program lain PAC GP Ansor Dukun yakni Ansor peduli Pendidikan. Dijelaskannya bila program ini GP Ansor Dukun akan membantu beasiswa bagi siswa yang kurang mampu khususnya yang berdomisili di Dukun.
“Semoga bisa memberikan manfaat kepada masyarakat dan umat. Kami mohon dukungan dari sahabat semuanya,” tukas sahabat Shobah.
Menambahkan, Ketua PAC MDSRA GP Ansor Dukun, Ahmad Thoyyib Shofi mengatakan, rutinan MDSRA ini menjadi media berkumpul, sharing tukar pendapat dalam menjalan program PAC GP Ansor Dukun.
“Dalam pertemuan ini penting juga untuk penguatan organisasi di internal yakni saling menguatkan seluruh kader GP Ansor terus berkhidmah memberikan makna kebaikan dari salafus-salihin Muassis NU dan GP Ansor,” jelas pemuda yang akrab disapa Gus Yopi.
Pada sesi berikutnya, Ketua STAI Ihyaul Ulum Gresik, H. Ubaidillah S.Ag., M.Pd., menyampaikan pemaparan bahwa kader GP Ansor harus melek dengan teknologi di era sekarang. Menurutnya, sekarang dan ke depannya kehidupan manusia tidak lepas dengan IT.
“Teknologi yang begitu pesat dari zaman prasejarah hingga era industri 5.0 telah membawa dampak besar bagi kehidupan umat manusia. Teknologi bukan hanya mengubah cara kita kerja, berkomunikasi, tetapi juga memengaruhi struktur sosial, budaya, dan bahkan nilai-nilai kemanusiaan kita,” ungkapnya.
Lebih lanjut, akademisi yang juga menjabat Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU Gresik) itu menekankan pendayagunaan teknologi dengan cara yang tepat serta menyikapinya dengan pendekatan yang ilmiah.
“Oleh karena itu sikap kita terhadap teknologi harus diletakkan secara bijak dan ilmiah, sikap ilmiah meliputi cara pandang yang kritis, terbuka dan reflektif,” jelasnya.
Ditambahkan, Pak Ubed demikian sapaan akrabnya, bila teknologi harus diarahkan dan dikendalikan agar tidak menjadi kekuatan yang membelenggu manusia, namun justru memperkokoh nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri.
“Di saat yang sama, soliditas organisasi menjadi fondasi penting untuk menjaga orientasi kemanusiaan di tengah arus deras digitalisasi. Soliditas itu ada semangat kolaborasi, kepedulian, dan keberpihakan pada sesama seperti memindahkan atau migrasi Klinik An-nahdlah MWCNU Dukun itu adalah kolaborasi kongkrit untuk mewujudkan semangat berkhidmah itulah kekuatan kita menghadapi tantangan zaman,” pungkasnya.
Turut hadir pada acara MDSRA GP Ansor Dukun, Ketua Tanfidziyah MWCNU Dukun KH Moh Sholeh, Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Kalirejo, Banom dan lembaga NU, tokoh masyarakat setempat, pengurus PAC dan Banser. Usai acara diisi dengan ramah tama makan bersama serta ngopi bareng.
Penulis: Syafik Hoo
Editor: Chidir Amirullah