UJUNGPANGKAH | NUGres – Hingga hari ini, Ustadz H Ahmad Halim M.Pd., seorang Ketua Takmir Masjid Jami Ainul Yaqin Ujungpangkah Gresik, terlihat masih nampak tersaput keharuan, penuh ungkapan syukur dan bahagia. Sekaligus, masih belum percaya atas pencapaian yang dilakukan oleh masjid yang ia bina bersama pengurus yang lainnya.
Saat ditemui Sabtu (18/11/2023) di selasar Masjid Jami Ainul Yaqin, terlihat sorot mata ketua takmir yang belakangan diketahui telah memangku amanat mengelola masjid selama 5 tahun lebih ini tak bisa menyembunyikan ceruk kebahagiaannya.
Setiap kata yang meluncur dari Pak Halim—demikian Ustadz H Ahmad Halim biasa disapa jemaah masjid, terdengar keluar penuh energi serta sarat dengan antusias dan optimistisme yang menggebu.
Dikisahkannya, ia masih tertegun setelah Masjid Jami Ainul Yaqin Ujungpangkah Gresik terpilih sebagai Juara 1 kategori Masjid besar dalam ajang Masjid Award ke-2 provinsi Jawa Timur tahun 2023 yang diadakan oleh Dewan masjid Indonesia (DMI) Jawa Timur.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansah kepadanya dan jajaran takmir Masjid Jami Ainul Yaqin Ujungpangkah pada malam penganugerahan Masjid Award yang dilaksanakan pada hari Selasa 14 Nopember 2023 bertempat di Auditorium Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA).
Selain Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansah, turut hadir juga dalam acara penganugerahan tersebut tokoh nasional lain seperti Ketua Umum Pimpinan Pusat DMI H.M. Jusuf Kalla.
Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansah, yang pada kesempatan tersebut dianugerahi penghargaan sebagai Tokoh Peduli Masjid oleh Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia, mengatakan jika malam penganugerahan Masjid Award merupakan bukti bagaimana pengembangan masjid-masjid yang ada, melalui rancangan, sampel, atau model dengan tujuan memuliakan dan menyemarakan masjid.
Pak Halim yang juga merupakan wakil ketua MWCNU Ujungpangkah menceritakan, tentang bagaimana proses perjalanan Masjid Jami Ainul Yaqin Ujungpangkah sehingga mampu menjadi masjid besar terbaik se-Jawa Timur tahun 2023.
Langkah pertama dimulai dari seleksi dan penganugerahan tingkat kabupaten Gresik. Pak Halim menjelaskan masjid jami kebanggaan mterpilih sebagai Masjid besar terbaik di kabupaten Gresik membuat Masjid Jami’ kebanggaan masyarakat Ujungpangkah tersebut melenggang mewakili Kabupaten Gresik ke tingkat Provinsi Jawa Timur.
“Awalnya kami tidak terpikir bahwa akan mampu mewakili Gresik ke tingkat Jawa Timur, melihat bahwa di kabupaten Gresik sendiri banyak sekali masjid-masjid yang amat baik dan indah. Namun komitmen untuk terus menghidupkan masjid sebagai pusat kegiatan masyarakat khususnya di bidang dakwah, pendidikan dan sosial terus kami upayakan selalu,” katanya.
“Ditambah dengan perbaikan-perbaikan di sisi administrasi, sungguh kuasa Allah, kami menjadi terbaik di Kabupaten Gresik, melaju di tingkat provinsi juga hampir sama, benar-benar di luar angan kami, dipikiran kami sampai saat ini, kami hanya ingin berikhtiar sebaik mungkin, dan Alhamdulillah kami berhasil jadi yang terbaik di Jawa Timur,” sambung Pak Halim.
Lebih lanjut diceritakannya, kalau proses dan tahapan yang dilakukan di tingkat provinsi Jawa Timur ini Masjid Jami Ainul Yaqin Ujungpangkah harus memenuhi 33 komponen penilaian. Dan praktis setelah masuk 10 besar, Masjid Jami’ Ainul Yaqin divisitasi langsung oleh Asesor pada tanggal 19 Oktober 2023.
“Lalu terpilih sebanyak 6 besar. Perwakilan takmir Masjid Jami’ Ainul Yaqin Ujungpangkah Gresik melakukan presentasi di hadapan para penilai pada tanggal 30 Oktober 2023,” lanjutnya.
Memungkasi ceritanya, Pak Halim menerangkan kalau Masjid Jami Ainul Yaqin Ujungpangkah ini memiliki riwayat sejarah berdiri yang amat membanggakan bagi masyarakat Ujungpangkah, Gresik.
“Masjid ini dipercaya menjadi salah satu bukti perjalanan awal penyebaran agama Islam khususnya di wilayah Ujungpangkah, serta memiliki hubungan yang amat dekat dengan kerajaan Giri Kedaton, sampai saat ini masyarakat masih dapat menyaksikan dan juga menggunakan salah satu peninggalan berupa Beji (Jublangan) berisi air bernama Beji Auliya, Beji tersebut berada di dalam Masjid dan diyakini oleh masyarakat sebagai petilasan Syekh Maulana Ishaq pada saat sholat Ashar di tahun 1442 Masehi,” jelasnya, memungkasi.