GRESIK | NUGres – Anah Sugiarti, perempuan yang kerap dipanggil komandan Anah itu berasal dari Gedong Kedokan, Dukun, Gresik. Ia berhasil menyabet gelar sebagai Pemuda Pelopor di bidang agama, sosial dan budaya dalam kompetisi Pemuda Pelopor Kabupaten Gresik 2020 yang diadakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Gresik.
Tema yang Anah ambil dalam kompetisi itu adalah Kontribusi Relawan Siaga Bencana Kecamatan Dukun. Anah mencoba memberdayakan pemuda dan aktivis NU Kecamatan Dukun untuk berkontribusi pada lingkungannya, yakni sebagai relawan. Harapannya, sebagai bukti bahwa kader NU mampu berdaya saing dan berkontribusi di manapun.
Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Gresik menggelar penyerahan pemenang Pemuda Pelopor Kabupaten Gresik 2020 pada Senin, (9/10) di Wahana Ekspresi Pusponegoro (WEP) Gresik.
Pada saat pengambilan penghargaan, Anah terlihat memakai bantuan kursi roda karena tidak kuat untuk berjalan.
Perempuan kelahiran 07 November 1994 yang sekarang menjabat sebagai Wakil 3 PC (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) IPPNU Gresik itu menderita penyakit yang berdampak pada sulitnya bergerak seperti orang “normal” pada umumnya. Terhitung 1 tahun lebih ia berjuang melawan penyakitnya.
Anah juga sempat putus asa sebab penyakit yang diderita. Namun, di bawah asuhan Toni sebagai motivator penyemangatnya, Anah digembleng dalam organisasi Korp Pelajar Putri (KPP). Berawal dari organisasi itulah Anah aktif dalam kegiatan agama dan sosial.
“Meski dalam keaadaan sakit, saya tetap berusaha maksimal untuk memberikan yang terbaik kepada oganisasi dan keluarga,” ujarnya
Anah selalu memanfaatkan berbagai kesempatan untuk berkontribusi di bidang kegiatan sosial. Ia juga pernah meraih penghargaan dalam bidang program kreatifitas mahasiswa yang diselenggarakn oleh kampus Universitas Islam Darul Ulum (UNISDA).
Di akhir perkuliahan, perempuan jebolan program studi Manajemen UNISDA ini juga mendapat predikat sebagai Mahasiswa terbaik di UNISDA.
Kendati mendapat banyak prestasi, Anah tetap berdalih bahwa prestasi terbaik bukan saat kita dinobatkan menjadi sang juara, tapi prestasi terbaik adalah saat kita mampu bermanfaat untuk masyarakat.
Afifah, ketua PC Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPPNU), menerangkan bahwa rekanita Anah telah membuktikan, memberi contoh dan menjadi penggugah semangat sekaligus inspirator bagi rekan rekanita yang lain untuk terus belajar dan berprestasi. “Meski ditengah sakit yang masih singgah, semangat rekanita Anah ini terus membara.” terangnya.
Sebagai pelajar, Lanjut Afifah, memang harus bisa menjadi pelopor dan pembaharu untuk negeri. Bukan hanya menanti.
Pewarta: Dull