GRESIK | NUGres – Menjelang kembalinya santri-santri ke pondok pesantren, pihak pengurus pondok diharuskan membentuk satuan tugas (Satgas) penanganan Covid-19. Satgas nantinya bertugas untuk mengedukasi dan membina santri selama berada di dalam pondok pesantren.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Persatuan Dokter Nahdhatul Ulama (PDNU) Gresik, dr. Heri saat diskusi virtual yang di gelar oleh Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Gresik dengan tema “Penerapan New Normal di Lingkungan Pondok Pesantren”.
“Pihak pengurus harus membentuk satgas Covid-19 sebelum santri-santi kembali ke pondok pesantren, agar nantinya saat santri berada di pondok, tim satgas bisa memberi edukasi serta pengawasan tentang protokol kesehatan,” kata dr.Heri.
Sementara, Ketua Rabithah Ma’ahid al Islamiyah (RMI) Gresik, KH. Ala’uddin berpendapat, sebelum santri-santri balik ke pondok, dibutuhkan koordinasi antara pihak pengurus pondok dengan pihak berwajib.
“Pondok pesantren harus selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berwenang jika mau mengembalikan santri ke pondok pesantren,” usulnya.
Sedangkan menurut Ketua Lembaga Kesehatan Nahdhatul Ulama (LKNU) Gresik, dr. Izzuddin Syahbana, pencegahan pandemi ini membutuhkan peran serta elemen semua pihak, mulai pemerintah sampai masyarakat.
“Butuh peran serta seluruh elemen baik pemerintah maupun masyarakat untuk bersama-sama melawan pandemi Covid-19 ini, maka saat kembalinya santri pun juga harus saling menjaga dan kompak mentaati aturan,” sarannya dalam diskusi virtual.
Adapun Kasat Binmas Polres Gresik, AKP Zunaidi, menekankan agar para santri betul-betul mematuhi protokol saat kembali ke pondok pesantren.
“Para santri harus betul-betul menerapkan protokol Covid, dan pesantren memegang panduannya. Kedatangan santri harap diperhatikan terutama santri yang dari zona merah,” tandasnya.
Lebih lanjut, Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan perubahan Iklim Nahdhatul Ulama (LPBI NU) Gresik, Abdul Basit berujar, tim satgas MWC NU harus selalu komunikasi dengan pondok pesantren diwilayah masing-masing terkait pengembalian dan mengahadapi new normal.
“Masing-masing satgas di tingkat MWC NU harus berkoordinasi dengan pondok pesantren terkait kembalinya santri-santri dan selalu sigap jika memang pondok pesantren membutuhkan bantuan teknis,” timpalnya.
Merespon diskusi yang kian massif, Ketua PCNU Gresik, KH. Ch lousnan Ali menegaskan, dalam masa transisi new normal saat ini pondok pesantren harus siap membina santri-santri dengan aturan baru yakni dengan protokol kesehatan.
“New normal yang ingin kita terapkan ini jangan sampai memberi dampak yang malah lebih buruk buat pesantren. Selain itu pondok pesantren harus punya kesiapan dalam menerima dan membina santri,” jelas Kiai Chusnan. (Rifqi)