JAKARTA | NUGres
Rakyat Indonesia berduka. Putra terbaik, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, KH Sholahuddin Wahid tutup usia.
Adik Gus Dur yang kerap disapa Gus Sholah itu meninggal di usia 77 tahun. Beliau menghembuskan nafas terakhir di RS Harapan Kita, Jakarta dengan deteksi penyakit jantung.
Selain aktif di PBNU, cucu Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari itu dikenal sebagai tokoh HAM. Sejak beberapa pekan terakhir kerap dirawat di rumah sakit. Bahkan, sempat dilakukan operasi atas penyakitnya.
“Namun, kondisinya memburuk. Dan akhirnya beliau meninggal pukul 20.55 WIB,” ungkap Irfan Wahid, putra Gus Sholah yang dikenal dengan Gus Ipang.
Gus Ipang dalam keteranganya yang dikutip beberapa media nasional menjelaskan, bila Gus Sholah bakal dimakamkan di komplek pemakaman Ponpes Tebuireng Jombang. Hanya, malam ini disemanyamkan di rumah Jalan Tendean Jakarta.
Ibu Negara Shinta Nuriyah kepada media menyatakan, bahwa Indoensia sangat kehilangan tokoh besar. Gus Sholah bukan hanya milik warga NU. Namun, juga menjadi aset negara.
“Kami sangat kehilangan. Yang kami tahu beliau itu adik Gus Dur,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj menyatakan, pihaknya banyak mengambil pelajaran dari Gus Sholah. Khususnya pembawaannya yang tenang dalam berbagai situasi.
“Kami ketemu saat kampanye pilpres kemarin. Kami saling cerita situasi Indonesia,” akunya.
Tidak hanya itu, kata KH Said, Gus Sholah saat menjadi pengasuh Ponpes Tebuireng mampu membawa pesantren yang modern. Santrinya tidak hanya mampu membaca kitab kuning tapi juga paham IT. (asik)