DUDUKSAMPEYAN | NUGres – Banyak cara bisa dilakukan untuk menyambung tali silaturahim ditengah kepadatan aktivitas sehari-hari, baik yang masih bersekolah maupun yang sudah bekerja. Olahraga futsal misalnya, menjadi salah satu ajang yang cocok guna memperkuat ikatan antar kader dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).
Seperti dalam laga Friendly Futsal Match yang mempertemukan antara Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU Duduksampeyan dengan PAC IPNU Cerme yang berlangsung di Lapangan GOR Sriti, Desa Tirem, Kecamatan Duduksampeyan, Sabtu malam (2/12/2023).
Organisasi tak melulu soal kerja-kerja administrasi, kaderisasi, klasterisasi, pelatihan/pembinaan keterampilan secara berjenjang, hingga rutinitas kegiatan seremonial belaka.
Tak jarang pula, kegiatan yang tampaknya saja merupakan sebuah aktivitas biasa-biasa saja, akan tetapi hal itu bisa berubah ketika landasan niat awal serta konsep kerangka berpikir yang adil (benar, baik, dan bijak) sejak dalam pikiran menjadi acuan untuk menjalani aktivitas tersebut menjadi hal luar biasa.
Mengutip salah satu tulisan budayawan kondang Emha Ainun Nadjib yang berjudul “Sepak Bola dan Lauhul Mahfudh”, bagaimana mempelajari pengetahuan yang tanpa batas tentang segala sesuatu yang juga tanpa batas. Menggali dan menghimpun ilmu tanpa ada tepinya tentang segala ciptaan Allah yang juga ilmu paling canggih manusia belum pernah sanggup mengukur untuk mengetahui tepinya.
Tidak masalah bahwa sepak bola atau futsal adalah sebuah peristiwa multidimensional yang melibatkan sejumlah pemain dengan kemampuan dan strategi yang berbeda. Perbedaan ini dapat muncul dari karakter budaya, latar belakang pendidikan sepakbola, atau bahkan latar belakang keluarga.
Semua ini menyebabkan bentuk permainan yang berkembang secara unik dan tidak dapat diprediksi, bahkan struktur pola permainannya akan tergambar oleh gerak bola yang tidak bisa diprediksi sebelum pertandingan dimulai.
Permainan sepakbola pun melibatkan unsur-unsur non-manusia, tentu saja dalam permainan ini terdapat takdir, setiap pemain yang bermain dengan posisi dan momen yang berbeda. Tidak semuanya bisa dikontrol sepenuhnya, dalamnya ada peran Tuhan dalam setiap momen dan keputusan pada saat bermain.
Oleh karena itu, tidak semua hal yang terjadi di lapangan dapat dijelaskan oleh ilmu manusia, atau diatur secara presisi oleh akal pikiran manusia dalam setiap detik dan menit dari perubahan detail dalam pola permainan.
Berawal dari celetukan Ketua PAC IPNU Duduksampeyan, rekan M. Fiqih Febrianto di dalam grup whatsApp Korcam Barat (Duduksampeyan, Balongpanggang, Benjeng, dan Cerme), pada Senin, 25 November 2023 lalu, “Info futsal yuk,” ujarnya.
Setelahnya, informasi dari dalam grup tersebut di-screenshoot oleh Ketua PAC IPNU Cerme, rekan Abdur Rahman. Kemudian, di-share ke dalam grup whatsApp PAC IPNU IPPNU Cerme.
“Ayo monggo yang mau ikut, bisa segera nulis dalam listing. Sing biasa main futsal, yuk ikut meramaikan,” kata rekan Rahman.
Ketua PAC IPNU Duduksampeyan, rekan Fiqih mengatakan, kegiatan laga persahabatan futsal ini juga merupakan bagian dari program yang dicanangkan oleh Departemen Seni Budaya dan Olahraga.
“Adanya pertandingan futsal ini adalah sebagai alat untuk menyambung silaturahim antar kader IPNU, khususnya antara PAC IPNU Duduksampeyan dan PAC IPNU Cerme,” ungkapnya.
Selain itu, adanya laga futsal persahabatan ini untuk menghilangkan sekat antara IPNU setingkat kecamatan. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan Ketua PAC IPNU Cerme, rekan Rahman.
“Sehingga bukan hanya sekadar aktif sebagai organisator namun juga bisa belajar menjadi olahragawan. Saya mendukung kegiatan seperti ini,” pungkasnya.