DUKUN | NUGres – Kegiatan rutin Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor (MDS RA) Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Dukun menjadi momen spesial. Pasalnya, hadir di tengah forum Pemuda NU yakni Mustasyar PCNU Gresik Drs KH Afif Ma’shum, MM.
Kiai Afif hadir memenuhi undangan PAC GP Ansor Dukun untuk memberikan mauidhoh hasanah dalam acara rutinan MDS RA Anak Cabang Dukun Gresik, Ahad (28/1/2024) malam, bertempat di Masjid Jamik Dukun, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik.
Ketua PAC GP Ansor Dukun H Ahmad Badrussyarof menyampaikan, selain dalam rangka menyemarakkan bulan Rajab 1445 Hijriyah, juga sebagai ungkapan rasa syukur di tengah bergulirnya Hari lahir (Harlah) ke – 101 Nahdlatul Ulama.
“Mari berkhidmah dalam organisasi dengan baik, yaitu organisasi yang kuat dalam berjamaah dan berjamiyyah. Sebab ber-Ansor dengan baik adalah cerminan NU ke depannya,” ajak Gus Aos, demikian ia disapa.
Ditambahkannya, pimpinan dan anggota GP Ansor, MDS RA dan Banser Dukun, baik itu di tingkat Anak Cabang Dukun maupun Rantingnya, harus siap sedia melakukan komunikasi dan koordinasi dalam organisasi.
“Kemudian, belajar mengelola administrasi dengan rapi. Sehingga saat dilakukan akreditasi sebagai parameter organisasi tidak menemui hambatan yang berarti,” tandasnya.
Di penghujung sambutannya, Gus Aos menyampaikan terima kasih atas kesediaan Mustasyar PCNU Gresik sekaligus Pemangku Pondok Pesantren Ihyaul Ulum KH Afif Ma’shum. Kemudian, ia juga mengucapkan terima kasih atas persiapan yang telah dilakukan oleh Pimpinan Ranting GP Ansor Dukun sebagai tuan rumah pada gelaran Rijalul Ansor kali ini.
Kiai Afif Ajak Kader GP Ansor Renungi Sosok Sayyidina Ali RA
Dalam Mauidhoh hasanahnya, Kiai Afif memberikan nasehat mendalam kepada para kader muda NU. Ia berpesan bahwa sebagai kader NU, yaitu GP Ansor harus punya ciri khas.
Pertama, kader GP Ansor harus mampu menebarkan kebaikan di sekitarnya, serta memberi manfaat. Dalam kesempatan itu, Kiai Sepuh ini menengahkan profil pimpinan pemuda di surga, yaitu Sayyidina Ali RA.
Diterangkan, sebagai pemuda yang tidak kalah dengan yang tua, Sayyidina Ali RA disegani lantaran memiliki perilaku yang sopan.
Kedua, kader NU harus mempunyai sifat yang mandiri. Kemudian Kiai Afif menyebut adagium populer yang disebut pernah disampaikan Sayyidina Ali RA.
ليس الفتى من يقول كان ابي ولكن الفتى من يقول ها انا ذا
Yang artinya, seorang pemuda bukanlah mereka yang membanggakan ayahnya, melainkan mereka yang mampu maju di depan dengan kapasitas dan kredibilitasnya sendiri.
Kiai Afif menandaskan bila pemuda jangan mengandalkan nasab atau garis keturunan. Kendati pun misalnya memang memiliki nasab yang baik, maka harus dibarengi dengan perilaku yang konsekuen.
Ketiga, Kiai Afif mengingatkan agar kader GP Ansor dalam ikhtiar menebarkan manfaat harus menjadi kaum muda yang tidak malas. Bahkan misalnya untuk urusan organisasi, diundang rapat saja tidak hadir ini merupakan kemasalan dalam berjamaah.
“Maka sebagai kader, harus akas dan rajin bekerja untuk dirinya sendiri dan organisasinya,” tandas Kiai Afif.
Selanjutnya, yang keempat dan terakhir, Kiai Afif menyampaikan bahwa Sayyidina Ali RA dikenal sebagai sosok yang cerdas. Ia pun berharap, kader GP Ansor terus belajar dan menuntut ilmu. Sehingga mampu menghadapi tantangan zaman dengan berbagai solusinya.
Sebagai informasi, kegiatan ini juga dihadiri oleh Rais Syuriyah MWCNU Dukun, PRNU Dukunanyar, Ketua PC MDS RA Gresik, Ketua PAC GP Ansor Dukun dan Ketua yayasan Pondok Pesantren Ihyaul Ulum Dukun, ratusan kader NU juga warga Nahdliyin.
Editor: Chidir Amirullah