DUKUN | NUGres – Himpunan Santri Pondok Pesantren Ihya’ul Ulum menggelar Tabligh Akbar dalam rangka Pekan Muharram 1444 Hijriyah, bertempat di Masjid Al Mubarok Desa Baron Kecamatan Dukun, Gresik, Jumat (26/8/2022) malam.
Ratusan orang yang hadir pada Tabligh Akbar ini terdiri dari Santri, Alumni Pondok Pesantren Ihya’ul Ulum, para Kiai, Ibu Nyai, Gus, Ning, serta Tokoh dan Warga Desa Baron dan sekitarnya. Mereka mulai berhimpun di halaman Masjid Al Mubarok selepas shalat Isya’.
Warga berangsur-angsur hadir untuk menyimak dengan seksama Pemangku Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Dr KH Reza Ahmad Zahid. Gus Reza demikian beliau biasa dipanggil, menunaikan undangan Himpunan Santri PP Ihya’ul Ulum sebagai Penceramah Agama Tabligh Akbar tersebut.
Nampak mendampingi putra pertama KH Imam Yahya Mahrus ini diantaranya yakni; KH Andi A Salam, KH Hilal Mahfudz (Ketua MUI Dukun), Katib Syuriah PCNU Gresik KH Abdul Malik, serta KH Danial Mahfudz. Shalawat Ahababul Mustofa Karangbinangun juga meramaikan pengajian umum ini.
Sebelum Mauidhotul Khasanah berlangsung, Perwakilan Pemangku PP Ihya’ul Ulum KH Hilal Mahfudz, dalam sambutannya mengucap syukur atas terlaksananya kegiatan Tabligh Akbar yang diselenggarakan oleh Himpunan Santri PP Ihya’ul Ulum Dukun Gresik. Pihaknya juga menginformasikan bila rencana kehadiran Rois Syuriah PCNU Gresik KH Mahfudz Ma’sum tidak sesuai sebagaimana rencana.
“Abah Kiai Mahfudz Ma’sum Badannya kurang sehat, tidak dapat hadir di tengah-tengah kita semua. Kami berharap doa dari Panjenengan sedoyo, mudah-mudahan beliau lekas sehat,” kata Kiai Hilal.
Lebih lanjut, Ketua MUI Dukun ini juga mengajak agar saat disampaikan Mauidhatul Khasanah, ia meminta para Santri PP Ihya’ul Ulum hadirin untuk tenang serta mendengarkan dengan baik.
“Kami harap memperhatikan betul KH Reza, karena insyallah banyak ilmu yang akan beliau sampaikan, dan tentunya akan bermanfaat buat kita,” pungkasnya.
Mengawali tausiyahnya, Dr KH Reza Ahmad Zahid, Lc, MM yang kini menjabat sebagai Katib Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyampaikan rasa syukur dapat mencari barokah secara bersama-sama dengan hadirin pada Tabligh Akbar Muharram 1444 di Desa Baron. Kendati memang, ia harus ‘blusukan’ dengan medan yang penuh lika-liku hingga akhirnya sampai di lokasi acara.
“Alhamdulillah saget blusukan nyebrang kali bolak-balik, mugi-mugi barokah silaturrahmi, umure kados bengawan solo (Hadirin pun bersambut Amin..),” tutur Kiai muda yang luwes serta memiliki pemahaman luas sebab bergelut dalam dunia literasi kitab klasik dan modern.
Malam itu, Gus Reza menyatakan tidak sedang ingin berceramah. Beliau sungkan karena PP Ihya’ul Ulum Dukun Gresik ini banyak Kiai Sepuh yang memiliki ilmu yang lebih. Maka, Gus Reza mengganti dengan hadir sebagai pencerita. Banyak kisah penuh hikmah yang diberikan dengan diselingi guyonnya yang segar.
Selain menengahkan beberapa hal berkaitan dengan bulan Muharram, sebagai titik berangkat dan tujuan bagi umat Islam, Gus Reza mengajak para santri, alumni, dan hadirin secara umum agar senantiasa berlaku ‘Khusnudzon’ sebagai jalan untuk menyambung silaturahim. Rangkain acara berakhir menjelang tengah malam. Sementara menutup dengan doa oleh KH Andi Salam. (Chidir)