GRESIK | NUGres – Sore ini, Kamis (27/2/2020) PCNU Gresik lakukan sosialisasi dan pembinaan pengelolaan keuangan dan aset NU. Seluruh pimpinan MWC hingga ranting NU penuhi aula PCNU lantai tiga.
Dalam kesempatan itu, melalui Bendahara Umum PCNU Gresik H. Syaiful Arif, peserta mendapat informasi secara utuh perjalanan tata kelola aset NU Gresik baik berupa kantor maupun tanah di pintu tol kebomas yang akhir-akhir ini jadi perhatian publik.
“NU ini organisasi yang hebat, baik jumlah anggotanya maupun aset yang dimiliki. Maka, sangat berbahaya kalau tidak dirapikan secara legal hukum. Salah satunya tanah di pintu tol kebomas itu, insya allah proses notaris untuk alih nama ke PBNU segera tuntas,” terang alumni Pondok Pesantren Sumbersari, Pare, Kediri ini.
Pondasi dalam mengelola aset dan keuangan itu, sambung pria yang akrab dipanggil Gus Ipung ini, adalah sifat khusnudzon (berbaik sangka). Jika dari awal ada syu’udzon (buruk sangka), maka tak akan terjadi proses pengelolaan yang baik.
Pertemuan PCNU, MWC dan Ranting ini cukup istimewa dengan hadirnya KH. Khusnul Khuluq, Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik periode lalu. Turut memberikan materi dari LBHNU Gresik yang diwakili Prihatin Efendi, SH dan Suyanto.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik KH. Chusnan Ali dalam sambutanya mengungkapkan harapnya pada semua pengurus hingga ranting untuk berasama menata jamiyah khususnya soal kebendaharaan.
“Sekarang ini kita berada pada moment kebangkitan ditandai dengan sambutan luar biasa warga NU terhadap gerakan Koin NU dan Koin Muktamar NU. Ini modal yang luar biasa untuk mengembangkan jamiyah,” jelas Kiai Chusnan.
Kontributor : Zakky
Editor : Ahmad Zain