GRESIK | NUGres – Pengurus Cabang Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (PC LFNU) Gresik bakal melaksanakan Musyawarah Kerja (Musyker) 2022 di Foresta Resort Tretes desa Prigen, kecamatan Prigen, kabupaten Pasuruan, Sabtu (03/09). Musyker ini sebagai langkah mematangkan program LFNU selama masa khidmat 2021-2026.
Ketua LFNU Gresik, Muchyiddin Hasan mengatakan salah satu program kerja yang menjadi materi dalam Musyker ialah melakukan tashih (koreksi) untuk kalender 2023 serta penyeragaman kalender lembaga, banom dan pengurus di bawah PCNU Gresik.
“Dengan adanya keseragaman kalender antar lembaga NU, nantinya akan memberikan informasi yang sama di tingkat Lembaga, Banom, MWC dan Ranting NU,”ujar Muchyiddin.
Diterangkan Muchyiddin, kalender 2023 keluaran LFNU Gresik di dalamnya berisikan petunjuk waktu sholat, info gerhana, data ketinggian dan posisi hilal awal bulan qomariyah, data hisab, dan posisi qiblat.
“Kalender ini penting dimiliki warga NU karena isinya lengkap. Maka perlu sinergi antar lembaga dan banom serta pengurus NU sampai tingkat ranting untuk pendistribusiannya,”terangnya.
Selain kalender 2023, program kerja lain di antaranya membekali dan melatih para pengurus LFNU Gresik tentang pengolahan digital processing hilal. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengurus terhadap perkembangan teknologi falak.
“Sehingga pengurus punya kemampuan yang bisa menyesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini tentang pengamatan benda langit, terutama hilal,”ujarnya.
Senada dengan Ketua, Sekretaris LFNU Gresik Angga Purwancara menambahkan, perencanaan pembangunan Planetarium juga menjadi bagian penting dalam materi Musyker. Saat ini LFNU Gresik tengah merancang konsep Planetarium yang layak dan berkesesuaian dengan kondisi lahan di Bukit Condrodipo.
“Planetarium adalah misi LFNU Gresik untuk melakukan kaderisasi. Sebab, ilmu falak belum populer di kalangan masyarakat umum, sehingga kurang begitu diminati. Karena itu, perlu ada konsep out of the box yang dilakukan LFNU melalui Planetarium,”ungkap Angga Purwancara yang juga Video Jurnalis TV9.
Selain itu, Angga menerangkan, keberadaan Planetarium ini diharapkan bisa menjadi sarana pembelajaran santri, pelajar dan masyarakat umum Gresik tentang falak dan astronomi. Lebih-lebih pengelolaannya nanti bisa terintegrasi dengan kawasan wisata religi di Gresik.
“Potensinya besar sekali, setiap bulannya selalu ada kunjungan dari berbagai daerah ke Bukit Condrodipo. Mulai daerah Kampus, pesantren, pelajar sekolah yang setiap rombongan bisa 5-7 bus,”bebernya.
Perpustakaan Falakiyah, masih menurut Angga, juga masuk pembahasan Musyker. Menurutnya, perpustakaan tersebut penting digunakan sebagai sarana edukasi dan melestarikan kitab-kitab falak yang ada di Nusantara.
“Dalam kaderisasi, selain penguatan pada ilmu praktiknya, perpustakaan Falakiyah ini berfungsi untuk memperdalam aspek literasinya. Sehingga kader LFNU Gresik nanti bisa menguasai praktik sekaligus teorinya,”tuturnya.
Tak ketinggalan, program madrasah falak juga menjadi fokus LFNU Gresik. Program ini mendapat dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya Wakil Ketua PCNU Gresik, Syifaul Qulub yang mengapresiasi program tersebut. Dijelaskan Afuk panggilan akrabnya, madrasah falak bisa menjadi instrumen untuk kaderisasi selama mampu bersinergi antar lembaga NU dengan baik.
“LFNU Gresik ini satu-satunya lembaga NU di Gresik yang menjadi rujukan nasional dalam penetapan kegiatan keagamaan (penentuan Ramadhan dan Syawal). Oleh karena itu, perlu sinergitas yang kuat dan berkesinambungan dengan LP Ma’arif dan sekolah-sekolah NU, agar kadernya bisa merata,”tandasnya.
Rencananya Musyker ini bakal dihadiri Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Ketua PCNU KH. Mulyadi, Wakil Ketua PCNU Syifaul Qulub, Wakil Katib PCNU KH. Yusuf Ali, KH. Muhammad Zainuri Ma’ruf, Camat Kebomas Jusuf Ansori, Camat Manyar Zainul Arifin, dan Kabag Kesra Pemkab Gresik Hamim.(Angga)