GRESIK | NUGres – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim) akan melaksanakan Mujahadah Pejuang Nahdlatul Ulama yang akan berlangsung pada Sabtu 9 November 2024. Kegiatan ini menjadi rangkaian Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2024.
Mujahadah Pejuang NU ini bakal menjadi momentum tabarrukan serta menyambung sanad perjuangan dengan para muassis, pejuang, santri-santri Nahdlatul Ulama yang gugur dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui Resolusi Jihad yang difatwakan oleh Hadrastusyekh KH Hasyim Asy’ari.
Informasi yang dihimpun NUGres, Mujahadah Pejuang NU akan berlangsung pada Sabtu 9 November 2024 mulai pukul 20.00 WIB dengan rangkaian acara khotmil Qur’an, doa khotmil Qur’an oleh Rais Syuriyah PCNU Surabaya KH A. Dzulhilmi, Iftitah oleh Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH Anwar Manshur, Istighosah dipimpin oleh KH Abdul Adzim Kholili.
Kemudian, Ijazah Kubro oleh KH Anwar Manshur dan KH Abdul Matin Djawahir, Pembacaan Risalah Singkat Fatwa dan Resolusi Jihad oleh KH Kikin A. Hakim. Selajutnya Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf akan mewedar NU dan Kemerdekaan, Taujihat dan doa yang dipimpin oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar.
Merespons kegiatan tersebut, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gresik juga mengajak warga NU Gresik untuk bersama-sama ngalap barokah di tempat bersejarah tersebut. Langkah mengoordinasi utusan dalam kegiatan tersebut, baik itu Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) maupun Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) se-Cabang Gresik juga telah dilakukan.
Sementara itu, keberadaan Gedung HBNO Surabaya dipaparkan oleh penulis buku “Resolusi Jihad NU dan Perang Sabil di Surabaya 1945” Riadi Ngasiran, dalam forum bedah buku yang telah diselenggarakan oleh LTN PCNU Gresik pada Sabtu (26/10/2024) waktu lalu. Cak Riadi, demikian ia kerap disapa, memaparkan sejarah bila di Gedung HBNO Jalan Bubutan VI/2 Surabaya itu dalam sejarahnya pernah berkumpul tak kurang dari 200 kiai yang merupakan wakil-wakil konsul dari seluruh Jawa dan Madura.
Lebih jauh, makna keberadaan Gedung HBNO dan peristiwa-perisiwa yang melingkupinya sedianya juga pernah dituturkan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf. Hal itu dapat ditilik dari sambutan yang pernah disampaikannya dua tahun silam pada 17 Februari 2024 dalam Napak Tilas Harlah NU ke-99.
“Ketika kita mulai hendak bergerak untuk berjuang meraih masa depan, karena masa depan tidak boleh terlepas dari asal mulanya. Kemana pun kita menuju untuk masa depan Nahdlatul Ulama, tidak seorang pun boleh lupa bahwa di tempat ini lah mulainya. Kalau kita berpikir tentang kesetiaan di dalam perjuangan, di tempat ini lah mula-mula kesetiaan itu ditambatkan. Kalau kita bermimpi tentang masa depan, di tempat ini lah mimpi itu mula-mula dihidupkan. Dengan hadir di tempat ini, di ruangan ini merasakan suasana di dalamnya. Apalagi kalau kita mengerahkan kepekaan spiritual kita, kita akan menangkap energi apa, kekuatan apa yang telah menggelindingkan Nahdlatul Ulama, hingga ke titik yang kita nikmat hari ini..” tutur Gus Yahya seperti dalam arsip YouTube TVNU.
Editor: Chidir Amirullah