GRESIK | NUGres – Dua kader Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Gresik mengikuti Latihan Instruktur (Latin) II yang digelar Pimpinan Wilayah (PW) IPNU Jawa Timur di Pondok Pesantren Sabilal Muhtadin, Situbondo, Jawa Timur. Kegiatan ini berlangsung sejak Kamis hingga Ahad, 12 – 15 September 2024.
Terdapat sebanyak 25 peserta delegasi dari PC IPNU di seluruh Jatim. Ini setelah mereka melalui tahapan screening dan dinyatakan lolos untuk mengikuti Latin II PW IPNU Jatim, yang bertema “Kaderisasi Inklusif Sebagai Khidmat Organisasi”.
Sementara dua kader delegasi dari PC IPNU Gresik yaitu, Achmad Fairuz Zabadi selaku Wakil Sekretaris II, dan Muhammad Fladimir Herlambang selaku Koordinator Kaderisasi PC IPNU Gresik.
Rekan Bimbim, sapaaan M Fladimir Herlambang mengatakan alasan dan tujuan untuk mengikuti Latin II PW IPNU Jatim ingin meng-upgrade atau meningkatkan value diri melalui jenjang pengkaderan lanjutan.
“Serta memberikan dampak baik kepada PC IPNU IPPNU Gresik agar menjadi organisasi yang mampu menjawab persoalan dan kebutuhan zaman,” ujarnya kepada NUGres, Senin (16/9/2024).
Ia juga berkisah, kalau banyak hal yang telah didapatkan selama mengikuti pelaksanaan kegiatan Latin II. Seperti materi, wawasan, relasi baru, termasuk Poin of View IPNU IPPNU terhadap Gen Z serta gambaran besar kaderisasi inklusif.
Melalui kegiatan pengkaderan lanjutan ini, rekan Bimbim berharap dapat memberikan kontribusi nyata sekaligus dampak positif dan impact baik terhadap Pimpinan Cabang IPNU Gresik maupun pimpinan dibawahnya.
Menariknya, dalam waktu dekat pihaknya merencanakan mini riset sebagai tindak lanjut dari kegiatan Latin II PW IPNU Jatim.
“Rencana terdekat ini saya akan membuat sebuah mini riset sebagai tindak lanjut Latin II, dengan sampling dari pelajar NU se-Kabupaten Gresik, serta memuat berbagai problema terkait Gen Z itu sendiri,” jelasnya.
Sementara itu, Achmad Fairuz Zabadi yang biasa dipanggil rekan Adi menjelaskan bahwa, keikutsertaannya dalam Latin II PW IPNU Jatim merupakan sebagai mandat dari kongres sekaligus akomodasi keilmuan yang berlanjut melalui suatu pelatihan.
Rekan Adi mengaku banyak bidang keilmuan yang ia dapat selama mengikuti kegiatan Latin II PW IPNU Jatim di Situbondo. Terutama mengenai kaderisasi inklusif.
“Sekarang ini, inklusifitas sangat diperlukan oleh seorang kader dan banyak sekali metode, desain pelatihan yang sangat menarik,” bebernya.
Dari pengalaman ini, ke depan ia akan membuat gebrakan baru sebagai landasan dasar gerakan pada pemberdayaan pelajar NU yang dikelola oleh PC IPNU IPPNU Gresik.
“Membuat suatu hal yang dapat menjadikan landasan gerakan melalui suatu jaringan yang jelas, yang dilakukan melalui implementasi data keberminatan kader dari tingkat bawah,” tutupnya.
Penulis: Febrian Kisworo
Editor: Chidir Amirullah