MANYAR | NUGres – Puluhan pemuda-pemudi Desa Tanggulrejo Kecamatan Manyar Gresik, mengikuti pelatihan desain grafis. Pelatihan ini merupakan kolaborasi antara Pimpinan Ranting (PR) IPNU IPPNU Tanggulrejo dengan Karang Taruna Tanggul Bersatu.
Pelatihan ini bagian dari upaya untuk merespons perkembangan teknologi yang makin pesat. Maka peningkatan keterampilan menjadi penting guna memanfaatkan teknologi secara maksimal dalam memenuhi kebutuhan.
Pelatihan desain grafis yang diikuti sebanyak 40 peserta tersebut berlangsung di MA Assaidiyah Desa Tanggulrejo, Kecamatan Manyar Gresik, Sabtu (12/10/2024).
Kolaborasi apik dari dua organisasi pemuda di Desa Tanggulrejo muncul dari kepekaan bersama terkait peran dan fungsi desain grafis di era saat ini, yang tidak lepas dari dunia digital.
Kegiatan pelatihan desain grafis ini sekaligus menjadi upaya untuk mengasah daya kreatif untuk diwujudkan sebagai bentuk karya yang bernilai.
Dua narasumber dihadirkan dalam rangka belajar dan berbagai pengalaman bersama pelajar atau pemuda-pemudi NU di Desa Tanggulrejo. Yakni, Hadziqul Ilmi, Desainer Grafis, mahasiswa yang menempuh studi Desain Produk Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya. Aziq, sapaan akrabnya, juga merupakan kader pelajar NU Tanggulrejo. Sementara, satu lainnya Dwi Yanti Agustianingsih, Desainer Grafis Petrosida Gresik.
Plt Kepala Desa Tanggulrejo, Muhammad Rozi S.E., berterima kasih kepada MA Assaidiyah yang memfasilitasi. Ia juga berterima kasih kepada para pemuda yang berinisiatif untuk mengadakan kegiatan ini.
Kepada peserta ia berpesan untuk memanfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya untuk bekal di masa depan.
“Suatu ketika zamannya di tempatkan di instansi atau mana, nasib orang kan gak tau. Mungkin besok bekerja di instansi, dan ketika sampean punya ilmu itu dan orang lain gak punya, artinya nanti sampean jadi diperhatikan,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Kepala Sekolah MA Assaidiyah, Abdul Aziz S.Pd.I., atas inisiatif baik yang dimunculkan oleh PR IPNU IPPNU dan Kartar Tanggulrejo melalui kegiatan pelatihan desain grafis.
“Kami berterima kasih pada kepala desa, kepada anak-anak Karang Taruna, kepada anak-anak IPNU IPPNU, karena sudah memberikan nuansa baru dan pengetahuan baru,” tuturnya.
Ditambahkannya, bekal ilmu saja tidak cukup untuk dijadikan pegangan, melainkan juga dibutuhkan daya kreativitas agar tidak menjadi manusia pasif.
“Buat anak-anak tidak hanya cukup dengan ilmu, tapi juga dibutuhkan kreativitas agar tidak menjadi manusia pasif. Orang pasif itu tidak punya gerakan apa-apa, tidak punya kreativitas apa-apa, hidupnya monoton,” jelasnya.
Selain itu, sambung dia, boleh jadi keterampilan desain grafis saat ini memang tidak dibutuhkan. Akan tetapi, ilmu tersebut diprediksikan bakal dibutuhkan di masa mendatang, mengingat dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini.
“Semua ilmu itu penting. Desain grafis bisa jadi gak begitu penting pada hari ini. Tapi 10 tahun yang akan datang bisa jadi desain grafis ini lah yang justru menjadi masa depan kalian,” ucapnya.
Hadziqul Ilmi yang juga sebagai Ketua panitia penyelenggara menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Desa Tanggulrejo dan Madrasah Aliyah Assaidiyah atas dukungan yang diberikan.
Rekan Aziq yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Departemen Bidang Komunikasi dan Informasi PAC IPNU Manyar mengatakan tujuan pelatihan untuk mengembangkan keterampilan.
“Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dasar di bidang desain grafis dan mengembangkan minat bakat terutama dalam dunia digital,” kata dia.
Melalui pelatihan desain grafis, ia berharap peserta dapat mengambil ilmu dan memperoleh manfaat, sekaligus sebagai bekal soft skill untuk di masa mendatang.
“Sehingga peserta pelatihan dapat memperoleh wawasan baru dan modal keahlian dibidang desain grafis. Dan saya berharap ilmu yang disampaikan dalam pelatihan ini dapat bermanfaat,” pungkasnya.
Penulis: Febrian Kisworo
Editor: Chidir Amirullah