HIKMAH | NUGres – Kabupaten Gresik sangat populer dengan julukan sebagai Kota Santri. Gresik juga memiliki citra kehidupan sosial yang diwarnai dengan nilai-nilai luhur. Nilai-nilai adiluhung yang bersumber dari keteladanan, dawuh atau pesan-pesan penuh hikmah dari sosok kiai pondok pesantren.
Melalui proses pengajaran ilmu agama dan dawuh para kiai, karakter dan jiwa seorang santri ditempa. Dawuh sang kiai, juga menjadi khazanah santri sehingga tidak kehilangan pancernya.
Bagi para santri, ilmu yang bermanfaat salah satunya dapat mengamalkan teladan sang Kiai yang menjadi pembimbing rohaninya. Kendati pun sepulang dari pondok pesantren, santri juga menghadapi beragam realitas maupun tantangan.
Berikut ini beberapa dawuh almaghfurlah KH Ahmad Maimun Adnan, sang Pendiri sekaligus Pemangku pertama Pondok Pesantren Al Ishlah Bungah Gresik.
- “Bacakan Fatihah anakmu sesudah sholat, sekurang-kurangnya 7 kali supaya menjadi anak yang sholih”.
- “Mondoaken yugo niku kados tiyang adang. Nek dilut-dilut dibuka, nggih mboten mateng-mateng”.
- Bocah mondok lek boyong kudu gowo oleh-oleh soko pondok. Paling gak yo istiqomah sholat tahajud lan dhuha”.
- “Nek kepingin cepet melbu suargo dadio pemimpin nek kepingin cepet melbu neroko dadio pemimpin”.
- “Ngelmu iku tambah tuwo tambah mengerucut. Akhir pungkasane kari Laa Ilaaha Illalloh“.
Dawuh almaghfurlah KH Ahmad Maimun Adnan Bungah ini dihimpun dari kalender cetak Pondok Pesantren Al Ishlah tahun 2024.
Editor: Chidir Amirullah