GRESIK | NUGres – Menjadi pemimpin bukanlah sesuatu yang instan untuk didapatkan. Memang, ada banyak jalan pintas yang bisa diambil dengan cara yang tidak wajar, akan tetapi tidak bagi Chasnaa’ Nabilah.
Perjalanan, ikhtiar yang ditempuh rekanita Chasna ini cukup panjang. Bagi perempuan kelahiran 2006 ini, menjadi sosok pemimpin itu diperlukan pengalaman, dedikasi, serta berani mengambil langkah inisiatif yang kerap memunculkan rasa ragu dari dalam diri.
Lahir dari lingkungan yang kental dengan tradisi NU, rekanita Chasna mulai terlibat dalam organisasi sejak duduk di bangku MTs NU Trate Gresik. Tahun periode 2020-2021, ia menjabat sebagai ketua Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di sekolanya untuk kali pertama.
Keputusannya maju sebagai calon ketua saat itu bukan sekadar ambisi, melainkan dorongan untuk terus belajar dan mengembangkan diri. “Nggak ada salahnya nyari pengalaman,” ungkapnya, kepada NUGres, Sabtu (22/2/2025) lalu.
Baginya, organisasi adalah wadah untuk menambah wawasan, memperluas pertemanan, dan berkontribusi bagi lingkungan. Ia pun berjibaku bersama tantangan terbesar yang dihadapinya, membagi waktu antara organisasi dan akademik. Acap kali, dirinya harus meninggalkan kelas demi acara IPPNU.
“Waktu jadi Ketua PK MTs, itu tantangannya lebih ke kita harus bisa memanajemen waktu. Antara menjaga keseimbangan tugas-tugas IPPNU dan kewajiban akademik sekolah. Dulu tuh aku sering banget ninggalin jam pelajaran,” kata pelajar kelas 12 SMK NU Trate Gresik ini.
Namun, strategi cerdasnya untuk tetap berkomunikasi dengan guru dan menyelesaikan tugas lebih awal, membuatnya tetap mempertahankan prestasi akademik di sekolah.
“Aku kerjain yang lebih penting dulu. Waktu itu, ya, aku tinggal jam pelajaran langsung aku tanya ke guru ada tugas apa aja sebelum pulang sekolah, dan masih ada waktu aku langsung ngerjain tugasnya, dan aku kumpulin langsung ke guru tersebut,” ceritanya.
Berkat strategi cerdasnya dalam mengelola waktu, rekanita Chasna pun seperti ketiban berkah. Ia mampu mempertahankan prestasi akademik selama tiga tahun duduk di bangku MTs NU Trate Gresik.
“Tapi alhamdulillah-nya, dengan kita bisa memanajemen waktu pasti semuanya bakal balance, dari kelas 7 sampai 9 dapet ranking 1,” imbuh dia.
Ia juga menceritakan bagaimana pengalaman pertamanya ditempa, yang mengasah mental diri layaknya sebagai karakter pemimpin. Termasuk nikmatnya perjuangan dalam berorganisasi di sekolah.
“Keseruannya saat itu, membangun hubungan baik dengan banyak orang, membangun lingkungan sekolah yang harmonis, mengembangkan kemampuan kepemimpinan, kenal sama teman-teman di luar sekolah, dan belajar banyak hal,” tambahnya.
Tak berhenti di situ, rekanita Chasna juga punya kepercayaan diri untuk tampil di muka umum sebagai MC. Pengalaman ini juga ia dapat saat aktif sebagai pelajar di MTs NU Trate Gresik. Ia sudah terbiasa mengatur acara, melatih diri menjadi MC di berbagai kegiatan sekolah. Bahkan, keterampilan sebagai MC masih bermanfaat hingga saat ini di SMK NU Gresik.
“Dulu aku juga ninggalin pelajaran buat latihan MC buat acaranya sekolah, lomba padus juga pernah ikut,” jelasnya.
Saat masih duduk di bangku MTs, ia juga sudah terlibat dalam kepengurusan di PAC IPNU IPPNU Gresik. Berawal dari keikutsertaannya di Makesta setempat.
Tahun 2021 – 2023, ia dipercaya sebagai anggota komisariat di sekolah, kemudian naik menjadi Koordinator Departemen Kaderisasi PAC IPPNU Gresik pada periode 2023-2025.
Ketika dipercaya menjadi Ketua PAC IPPNU Gresik, Chasna sudah memiliki modal besar dalam kepemimpinan. Keberanian dan keaktifannya membuatnya selalu tampil di depan, memandu acara, sekaligus membangun jejaring dengan banyak pihak.
Kini, dengan amanah sebagai mandataris Ketua PAC IPPNU Gresik, rekanita Chasna siap melanjutkan perjuangan membangun organisasi yang lebih solid dan progresif.
Ia bersyukur atas amanah yang telah diberikan kepadanya. Bagi rekanita Chasna, menjadi Ketua PAC IPPNU Gresik adalah tanggung jawab besar, sekaligus kesempatan berharga.
“Saya berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan, dan semoga pengalaman ini menjadi bekal berharga dalam hidup,” tuturnya.
Untuk kepemimpinan 2025 – 2027, rekanita Chasna berharap pengurus PAC IPPNU Gresik bisa menciptakan perubahan yang lebih baik dari sebelumnya.
“Saling memberikan semangat, serta tetap menjaga kekompakan dalam menjalankan program-program organisasi ke depan,” tandasnya.
Penulis: Febrian Kisworo
Editor: Chidir Amirullah