GRESIK | NUGres – Bagi sebagian masyarakat tanggal 14 Februari dikenal sebagai hari Valentine atau hari kasih sayang. Menurut Wikipedia hari Valentine adalah hari dimana seseorang mengungkapkan cintanya kepada orang yang dicintainya. Namun sebagian kalangan justru banyak yang salah mengartikan momentum itu, dan cenderung memanfaatkanya untuk hal-hal yang negatif.
Pro kontra pun terjadi di tengah-tengah masyarakat: ada yang menolak (bahkan mengharamkan) dan ada yang memperbolehkan, yang tentu dalam batas-batas tertentu.
Menyikapi hal yang demikian, pelajar Nahdhatul Ulama’ (NU) Gresik melalui Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri (IPPNU) menyampaikan bahwa pro kontra yang terjadi itu tegantung dari bagaimana kita mengisi hari valentine itu sendiri, Jum’at (14/02/2020).
“Valentine day itu hanya bungkus, tergantung kita mau memaknai dan mengisinya dengan apa”, terang Dwi wahyu hermawanto ketua IPNU Gresik.
“Jika dirayakan dengan cara yang tidak dilarang agama, maka itu sah-sah saja. Seperti banyak umat Islam yang menggunakan kata “minggu” untuk berbagai kegiatan, tergantung pada perilaku kita sendiri bagaimana,” tambahnya.
Dia pun mengajak kepada seluruh pelajar di Kabupaten Gresik khususnya kepada seluruh kader IPNU-IPPNU Gresik agar selalu bijak menyikapi tradisi valentine, sehingga tidak terserat arus tradisi-tradisi barat yang betentengan dengan terdisi indonesia.
“perlu di ketahui tanggal 14 februari merupakan hari lahir muasis NU KH Hasyim ashari, akan lebih pas jika para kader IPNU-IPPNU lebih memprioritaskan itu,” pungkasnya.
Kontributor : Syafi’i
Editor : Aam Alamsyah
mantabbb