BUNGAH | NUGres – Malam penutupan Lailatul Kopdar 1446 Hijriah, yang diselenggarakan MWCNU Bungah berlangsung semarak, penuh hikmah dan berkah, dengan diikuti ratusan nahdliyin hadir dari berbagai desa di Kecamatan Bungah, Gresik, pasa Selasa (18/3/2024) malam.
Digelar di Aula KH Hasyim Asy’ari Gedung MWCNU Bungah, program yang istikamah dilangsungkan setiap bulan suci Ramadan itu semakin tahun semakin ramai dan seru.
Selain diisi ngaji kitab kuning khas pesantren, tadarus Alquran, dan ditemani dengan kopi dan polo pendem, program itu juga diisi dengan pembagian doorprize sederhana. Mulai dari peralatan dapur, songkok, kaos, sarung hingga kipas angin.
“Doorprize ini sebagai penambah keseruan. Hadiah doorprize juga diberikan oleh para donatur, seadanya. Sajadah, songkok, atau barang-barang sederhana lainnya. Yang penting bukan barangnya, tapi keseruan dan niat untuk saling bersilaturrahim dan guyub rukun,” tutur Ketua Panitia Lailatul Kopdar #3, Alek Salim.
Pengajian dibuka dengan mengirimkan Alfatihah kepada para muasis dan masyaikh Nahdlatul Ulama, khususnya di Desa Bungah. Kemudian dimulai pengajian kitab Al-Misku Al-Faih, kitab yang berisi kumpulan dawuh-dawuh KH Hasyim Asy’ari yang dihimpun oleh Gus Nanal Ainal Fauz. Pengajian juga disiarkan secara Live Streaming di kanal YouTube MWCNU Bungah.
Melanjutkan lima belas pengajian sebelumnya, dawuh-dawuh KH Hasyim Asy’ari dalam kitab tersebut disampaikan oleh Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Islah, KH. Ahmad Hadziq Maimun. Dijelaskan dengan lugas dan penuh hikmah, KH. Hadziq menyampaikan 3 maqolah, mulai dari maqolah ke-25 hingga ke-27.
Ratusan peserta yang didominasi kaum Hawa, tampak khusyuk mendengarkan dan ‘maknani’. Sesekali candaan dilontarkan Qori’ hingga memecah gelegar tawa. Tak jarang, Qori’ juga menghaturkan wejangan-wejangan kehidupan, baik dalam kehidupan berorganisasi maupun kehidupan sehari-hari.
“Maqolah tentang pentingnya persaudaraan ini sungguh menyentuh. Kanjeng Nabi sangat visioner. Di Madinah, beliau membuat Piagam Madinah untuk merekatkan persaudaraan. Itu membuktikan bahwa toleransi sudah ada sejak zaman kanjeng Nabi,” tuturnya, menjelaskan sedikit tentang maqolah ke-25.
Melanjutkan maqolah ke-26, KH. Hadziq membacakan bahaya bagi seseorang yang memutus silaturrahmi. Bahwa :Duduk bersama orang yang memutus silaturrahmi saja akan membawa dampak buruk, apalagi pelaku atau yang memutus silaturrahmi.
“Kita harus percaya bahwa dengan menyambung silaturrahmi ini akan membawa kebaikan dan manfaat yang sangat besar,” pesannya.
Di maqolah ke-27, KH. Hadziq membacakan maqolah tentang bahaya perpecahan. Dengan mencontohkan berbagai peristiwa perpecahan dan pertikaian di dunia, KH. Hadziq juga tak jarang mengajak para peserta untuk benar-benar menghindari perpecahan. Karena itu sangat berbahaya. Pihaknya juga mengajak agar tidak merusak Nahdlatul Ulama dengan alasan kepentingan pribadi.
“Jangan sampek, orang NU jadi penyebab perpecahan di kalangan anak bangsa. Gara-gara keturunan, terus jadi saling membenci. Maka kita harus ikut menjaga kondisi sosial politik kita untuk tidak terjadi perpecahan,” imbuhnya.
Dalam sepenggal penjelasan, KH. Hadziq juga menceritakan dawuh dari ayahnya, KH. Maimun Adnan (Pendiri Pondok Al-Islah Bungah) yang merupakan pejuang top NU di MWCNU Bungah dan PCNU Gresik di periode 90an hingga akhir hayatnya tahun 2015.
Ia menuturkan dawuh buyanya, bahwa: jangan sampai Anda dalam mengelola Pesantren, hidup di Pesantren, mengandalkan ‘maisyah’ dari pesantren. Karena pesantren itu untuk perjuangan. Bukan mencari kerjaan.
“Begitu juga waktu buya (ayah beliau, almaghfurlah KH. Maimun Adnan) ngerawat NU, ojo ngarep-ngarep ono acara, ngarep-ngarep ono amplope,” tuturnya.
Banyak lagi pesan-pesan beliau sampaikan hingga tak terasa waktu sudah dipenghujung malam. KH. Hadziq kemudian menutup majelis dengan membaca doa khataman Alquran karena darusan juga sudah khatam.
Setelah itu kemudian acara dilanjutkan dengan pembagian doorprize yang dipandu oleh kader Banser asal Abar-abir, Ayatullah Kaunang dengan didampingi perwakilan dari Fatayat dan IPPNU.
Ratusan doorprize dibagikan. Peserta seru-seruan dan berdebar saat pemandu membacakan nomor. Total ada lebih dari 600 kupon telah dibagikan sejak hari pertama. Itu juga menunjukkan adanya peningkatan partisipasi kader NU di Lailatul Kopdar di banding tahun lalu.
Hadir juga secara langsung dalam malam penutupan Lailatul Kopdar MWCNU Bungah 1446 H, diantaranya: Wakil Rais Syuriah MWCNU sekaligus Ketua KBIHU MWCNU Bungah, KH. Moh. Yunus, Ketua Tanfidziyah MWCNU Bungah KH M Ala’uddin, Sekretaris Ahmad Shodiq, Pengurus harian lainnya, jajaran Katib, Ketua Aswaja Center Hasan Mahfudz, Ketua-ketua Lembaga dan Banom MWCNU Bungah, hingga perwakilan Ranting-Ranting se-Kecamatan Bungah.
Penulis: Maghfur Munif
Editor: Chidir Amirullah