KEBOMAS | NUGres – Badan Ansor Anti Narkoba (Banaar) resmi dilantik, Minggu (10/10/2021) tadi. Badan bentukan GP Ansor itu bertujuan memberantas narkoba yang merajarela di Kabupaten Gresik, khususnya di daerah selatan. Proses pelantikan di gedung NU Gresik itu, dipimpin langsung oleh ketua Pengurus Cabang GP Ansor Gresik.
Ketua Umum Banaar, dr Asluchul Alif menjabarkan, sprit Banaar GP Ansor Gresik adalah mebggalakkan literasi dan pengetahuan tentang bahaya narkoba, dan membantu Badan Narkotika Nasional (BNN) Gresik dalam agenda pemberantasan penyalahgunaan narkotika.
“Dalam agenda kami bersinergi dengan teman-teman BNN nantinya akan mensosialisasikan apa itu narkoba, bahaya narkoba dan bagaimana antisipasi penyebaran narkoba khususnya di kalangan pemuda,” katanya.
Alif menyampaikan keprihatinannya atas fenomena penyalahgunaan narkotika di Kabupaten Gresik yang cenderung meningkat. Karena itu, sebagai bagian dari pemuda NU, Banaar akan giat mengadakan penyuluhan tentang bahaya narkoba di kalangan pemuda Ansor dan masyarakat di berbagai tingkatan berbekal pengetahuan terkait Narkotika yang akan diberikan oleh BNN.
“Berdasarkan info dari BNN, trend penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar di Gresik cenderung meningkat, harapannya setelah pengurus Banaar ini dilantik akan menjalankan program sistematis tentang pencegahan narkoba di berbagai tingkatan, mulai dari cabang, kecamatan bahkan ranting,” urainya.
Sementara itu Ketua PC GP Ansor Gresik Abdul Rohim menyatakan, Banaar adalah badan yang sangat penting, sehingga setiap level kepengurusan GP Ansor harus membentuk Banaar.
“Karena narkoba adalah musuh bersama, daya rusaknya sangat berbahaya bagi generasi muda,” ujar dia.
Wakil kepala BNN Kabupaten Gresik Basuki menuturkan, bila dalam masa pandemi ini trend kenaikan penyalahgunaan narkoba di kabupaten Gresik cenderung meningkat, khususnya di wilayah Gresik selatan.
“Nah yang terbaru, kita mengamankan 5000 butir pil pcc dan sabu-sabu di Gresik selatan, Banaar GP Ansor Gresik bisa berperan penting disini lantaran punya struktur sampai level desa sehingga bisa membantu pencegahan maupun dalam fasilitasi rehabilitasi,” papar Basuki. (fais)