BUNGAH | NUGres – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Bungah (MWCNU Bungah) melanjutkan kajian rutin Lailatul Kopdar #2 pada Rabu (20/3/2024), dengan membahas Hadits ke-34 Arbain Nawawi.
Digelar di Gedung MWCNU Bungah, Lailatul Kopdar #2 Pertemuan Kedelapan dihadiri sekitar 70 nahdliyin dari berbagai lembaga MWCNU Bungah, diantaranya: Fatayat NU, GP Ansor, IPNU IPPNU, Aswaja Center. Juga dari Pimpinan Ranting IPNU IPPNU, GP Anshor, Fatayat NU Ranting Pereng Wetan, Grogol dan Raci Wetan.
Tergolong sebagai hadits hasan, hadits ke-34 Arbain Nawawi menjelaskan mengenai pentingnya Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Qori’ hadits tersebut adalah Wakil Sekretaris MWCNU Bungah, Ustd. Hamdi Ahmadi Mushzabi.
Menurutnya, secara bahasa amar ma’ruf artinya menyuruh, menasehati orang berbuat baik, sementara nahi munkar artinya melarang orang berbuat yang buruk. Hadits yang berasal dari Abu Sa’id al-Khudri digunakan untuk menjadi landasan dalam kewenangan (fadlu insani, fabiqolbi) menegakan amar ma’ruf nahi mungkar.
“Hadis ini sangat populer, kalau disalahfahami cukup berbahaya karena menerangkan tentang pentingnya amar maruf nahi mungkar,” ujar Gus Hamdi, demikian ia kerap disapa.
Tidak hanya itu, menurut Gus Hamdi dalam tausyiahnya, terdapat tingkatan ketika bertemu kemungkaran, yang pertama dengan tangan tetapi tidak serta merta semua punya kewajiban, kalau diartikan dengan zaman sekarang berarti kebijakan (menjadi kewajiban aparat yang berwenang).
“Hukum amar ma’ruf nahi mukar, ulama sepakat fardhu kifayah. Jika dalam suatu kaum tidak ada yang melakukan amar ma’ruf nahi munkar sungguh dalam kerugian karena tidak ada saling mencintai, saling menjaga dan lain sebagainaya,” sambung Gus Hamdi.
Dari itu ia menekankan bila perbuatan amar ma’ruf nahi munkar sejatinya dapat dipandang sebagai implementasi dari kasih sayang.
Tingkatan Amar ma’ruf nahi munkar yang kedua adalah dengan omongan. Perkataan yang baik, tidak boleh dengan elek-elekan atau perkataan yang buruk. Setelah itu yang ketiga terakhir amar maruf nahi munkar bisa dicegah dengan membuat regulasi atau peraturan meskipun sampean orang biasa.
Majelis Lailatul Kopdar #2 akan terus berlanjut hingga malam puncak akan mendengarkan pengajian langsung dari KH. Soeratin Abbas pada Rabu (27/3/2024) sekaligus pembagian doorprize.
Penulis: Zainul Muttaqin
Editor: Maghfur Munif