WONOGIRI | NUGres – Setelah berhasil mendapat air, beberapa genggam tanah dari makam para auliya’ rombongan Pengurus Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) Gresik, akhirnya berangkat ke lokasi Sarasehan Budaya.
Sebanyak empat pengurus Lesbumi NU Gresik meluncur ke lokasi acara menggunakan kendaraan operasional PCNU Gresik. Empat orang tersebut antara lain Ketua Lesbumi NU Gresik; Lukmanul Hakim, Wakil Ketua; Zuhdi Amin, Periset NU Gresik; Yahya Muhammad, dan Divisi Kajian dan Riset; Mustaghfirin.
Berangkat dari Kantor PCNU Gresik hari Sabtu 12 Agustus pukul 10.00 WIB, rombongan akhirnya sampai di lokasi Pondok Pesantren Syahidah Lebak Pracimantoro Wonogiri Jawa Tengah, sekira pukul 21.30 WIB.
“Lesbumi NU Gresik mendapat amanah dari Lesbumi PBNU untuk membawa tanah dan air dari makam para Wali di Gresik. Kami menghimpun dari makam Leran, makam Sunan Malik Ibrahim, Raden Santri, Sunan Giri, dan Sunan Prapen. Untuk bibit tanaman yang dibawa merupakan tanaman yang tumbuh di makam wali, yang kami bawa di antaranya tanaman Kinco dari Leran, Mengkudu dari Sunan Malik Ibrahim dan Sunan Giri, Salam Koja dari Sunan Prapen, Dewan Daru dari Poesponegara, dan Ketepeng dari Sunan Malik Ibrahim,” terang Ketua Lesbumi NU Gresik, Lukmanul Hakim, kepada NUGres, Senin (14/8/2023).
Ia menjelaskan kesemuanya sudah diserahkan ke panitia Sarasehan Nasional Lesbumi PBNU dengan tema “Keragaman Adat dan Budaya Dalam Kesatuan Warisan Peradaban Nusantara yang Toleran dan Harmonis”.
“Tidak hanya Lesbumi NU Gresik yang mendapatkan amanah ini, melainkan terdapat teman-teman pengurus Lesbumi NU yang lain di seluruh Indonesia yang membawa air, tanah, dan pohon pusaka dari makam para Auliya’,” sambung penyair bernama pena Rakai Lukman tersebut.
Sementara penanaman secara bersama-sama dilakukan pada Ahad Legi 13 Agustus 2023 di wilayah Pondok Pesantren Syahidah Desa Lebak Pracimantoro Wonogiri Jawa Tengah. Usai penanaman pohon selanjutnya pengurus Lesbumi dari berbagai daerah mengikuti pagelaran wayang dari Dalang Lesbumi PBNU Ki Ardhi Purbo Antono.
Dalam kesempatan itu, Ketua Lesbumi PBNU Kiai Jadul Maula menuturkan kalau acara ini bertujuan untuk membuka sumber mata air peradaban yang tersumbat oleh sampah sampah peradaban, dan membuka gorong gorong kebudayaan untuk ke danau Nusantara.
Delegasi Lesbumi NU Gresik sangat antusias terlibat dalam aksi penanaman pohon pusaka. Keempatnya terlibat mulai membawa pataka Lesbumi PBNU, membawa gentong tanah keramat, memikul pohon kalimasada. Acara semakin khidmat dengan kala bersama tokoh adat nusantara, berdoa sesuai dengan adat dan keyakinan masing-masing.