BUNGAH | NUGres – Pada pertemuan keempat ini, materi kajian kitab Arbain Nawawi diampu langsung oleh Ustaz Syamsul Arifin, Ketua Pimpinan Anak Cabang Majelis Dzikir dan Shalwat Rijalul Ansor (PAC MDS RA Bungah) masa Khidmat 2021 – 2023.
Forum yang menarik pada malam bulan ramadan dengan menyajikan sebuah hadits riwayat dari sahabat Tamim bin ‘Aus. Seorang sahabat yang memiliki keistimewaan mampu mengkhatamkan al-quran dalam satu raka’at shalat.
“Hal ini tentu berbanding terbalik dengan kita yang ingin cepat-cepat selesai ketika mengerjakan shalat,” tutur Ustaz Syamsul.
Hadits nomor 7 dalam kitab Arbain Nawawi yang diriwayatkan oleh sahabat Tamim ini mengerucut pada pembahasan tentang sebuah tema yang menarik yakni “Agama itu Nasihat”.
Sebagaimana potongan hadis ketujuh dalam kitab Arbain Nawawi:
…..الدّين النّصيحة……
Ustaz Syamsul menjelaskan bahwa perkataan Nabi Muhammad SAW dalam hadis tersebut memang singkat, akan tetapi memiliki makna yang luas dan mendalam.
“Nabi Muhammad itu bicaranya simpel, tapi memiliki makna yang luas dan mendalam. Berbeda dengan kita semua, bicaranya sangat banyak tapi inti yang dimaksud hanya sedikit”, imbuhnya.
Tak hanya berhenti di situ, Ustaz Syamsul kemudian menegaskan bahwa inti atau hal yang paling penting dari agama itu nasihat.
“Lalu, nasihat ini untuk siapa?”
Selaras dengan redaksi yang ada dalam hadis, bahwa nasihat yang pertama ini ditujukan untuk Allah SWT.
Nasihat di sini tidak dimaknai sebagaimana definisi nasihat pada umumnya yakni memberikan arahan atau petuah kepada orang lain. Akan tetapi, nasihat di sini memiliki arti yang lebih dalam yakni beriman kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya, memurnikan dan menyucikannya dari segala bentuk kekurangan, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Nasihat yang kedua ditujukan untuk kitab Allah
Maksudnya ialah memurnikan kitab Allah (Al Quran) atau mengagungkannya, serta membaca dan mengamalkan intisari yang termaktub dalam isi kandungan kitab Allah (al-quran).
Dengan kata lain, seseorang tidak boleh menganggap kitab Al-quran hanya sebatas sekumpulan lembaran kertas yang kemudian terbiarkan begitu saja, akan tetapi lebih dari itu, harus memuliakannya, membaca dan mengamalkan ajaran yang terdapat di dalamnya.
Nasihat yang ketiga ditujukan untuk Rasul Allah
Maksudnya adalah membenarkan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW, beriman kepadanya, menghormati dan memuliakannya, serta melaksanakan ajaran yang dibawanya agar selamat di dunia dan di akhirat kelak.
Nasihat yang keempat ditujukan untuk Pemimpin Kaum Muslimin (Ulama’ dan Umara’)
Nasihat di sini bermakna patuh, yakni mengikuti semua fatwa-fatwa yang disampaikan oleh para Ulama’ atau kiai sebagai panutan dan suri tauladan kita semua. Selain itu, kita juga harus taat dan patuh kepada ulil ‘amri atau pemimpin selama perintah atau aturan yang ditetapkan itu tidak melawan syariat hukum Islam.
Nasihat yang kelima ditujukan untuk orang awam
Nasihat di sini dimaksudkan untuk mengajak umat manusia untuk bersama-sama menjalankan ibadah, saling tolong-menolong dalam hal kebaikan untuk mencapai kemaslahatan bersama, serta membangun kesadaran kolektif demi terciptanya dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah.
Ada catatan penting yang perlu kita perhatikan terkait nasihat yang kelima ini, bahwa ketika kita memberikan nasihat kepada orang lain, hendaknya dilakukan secara privasi, tidak menasehati orang lain di muka umum agar tidak menimbukan kesan negatif dan menjaga etika dalam berkomunikasi.