GRESIK | NUGres – Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) resmi memutuskan untuk meniadakan Ujian Nasional (UN) tingkat SD, SMP dan SMA. Penundaan dilakukan demi mencegah pandemi virus korona atau covid-19 yang kian menyebar.
Keputusan tersebut sontak menuai tanggapan berbagi pihak, salah satunya dari Pengurus Cabang Persatuan Guru Nahdhatul Ulama (PC Pergunu) Gresik.
“Berkaitan dengan pembatalan Ujian Nasional (UN) maka PC Pergunu Gresik “cukup” bisa menerima dan memahami, karena situasi memang tidak memungkinkan, tetapi dengan catatan apabila situasi sudah kondusif dan memungkinkan untuk Evaluasi Akhir,’ kata Ketua PC Pergunu Gresik, Syamsul Anam.
Ia juga berharap, Sebisanya dilaksanakan Assesmen yang selevel dengan UN setelah jenjang SMK telah melaksanakan UN agar siswa atau siswi mendapat Nilai Ujian Nasional (NUN) disetiap jenjang, sehingga kelak tidak terjadi ketimpangan sejarah pada jenjang pendidikan yang satu dengan yang lain pada angkatan yang sama.
“Jangan sampai nanti ketika ganti kekuasaan, kebijakan berubah untuk melamar pekerjaan harus punya NUN atau yang sejenis tetapi satu angkatan ini tidak memiliki sehingga tidak memenuhi syarat,” tegasnya.
Diketahui melalui awak media, melalui rapat konsultasi antara Komisi X DPR RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim pada Senin (23/3) memutuskan untuk meniadakan Ujian Nasional (UN). (Rifqi)