MENGANTI | NUGres – Guna memperkuat tradisi kepenulisan sebagaimana para ulama NU, Institut Al Azhar Menganti Gresik (Istaz Gresik) menggelar Pelatihan Manajemen Referensi Zotero bagi para mahasiswa program studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI).
Pelatihan Manajemen Referensi Zotero ini berlangsung pada Rabu (19/6/2024), di auditorium utama kampus. Puluhan peserta secara antusias mengikuti peningkatan kemampuan menulis ilmiah.
Acara ini merupakan bagian dari komitmen kampus ISTAZ Gresik dan Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) demi merawat tradisi intelektual yang telah lama menjadi ciri khas ulama NU.
Pelatihan ini diselenggarakan dengan menggandeng beberapa ahli dalam bidang manajemen referensi dan penulisan akademik.
Salah satu narasumber utama Muhamad Arif. Ia merupakan akademisi sekaligus Editor In Chief Fikroh: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam (Terakreditasi Sinta-4), yang sering memberikan pelatihan serupa di beberapa perguruan tinggi.
Dalam kesempatan itu, Muhamad Arif menekankan pentingnya keterampilan ini untuk mendukung kegiatan penelitian dan penulisan ilmiah yang berkualitas.
Selain itu, Arif bilang kalau hadirnya manejemen referensi adalah untuk menghindari plagiarisme atau pencurian ide, yang pada bulan-bulan ini trending di sosial media.
Sementara itu, Sekertaris Prodi PAI Istaz Gresik, Indra Adi Gunawan, menjelaskan pelatihan ini tidak hanya penting untuk meningkatkan kualitas akademik namun juga sebagai upaya melestarikan tradisi literasi yang kuat di kalangan ulama NU.
“Menulis dan merujuk dengan benar adalah bagian integral dari tradisi keilmuan yang diwariskan oleh para ulama kita. Melalui pelatihan ini, kami berharap para peserta dapat meneruskan tradisi tersebut dengan lebih baik,” ujarnya.
Selain sesi teori, pelatihan ini juga mencakup praktik langsung dalam penggunaan perangkat lunak manajemen referensi Zotero.
Para peserta diwajibkan praktik dari proses instalasi, singkronisasi dan implementasi Zotero dalam menulis dengan bimbingan langsung dari pemateri.
Tujuannya, agar peserta tidak hanya paham konsep manajemen referensi sematan, melainkan mampu mengaplikasikannya dalam penulisan karya ilmiah mereka.
Para peserta menyambut baik pelatihan ini. Seperti yang diungkapkan oleh Putri Anggi, salah satu peserta. Ia mengaku bila kegiatan ini sangat bermanfaat bagi dirinya.
“Saya merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Sekarang saya lebih paham bagaimana cara mengelola referensi dengan baik dan benar. Ini tentu akan sangat membantu dalam penulisan skripsi saya nanti,” ungkap Anggi.
Diketahui, para pemangku Prodi PAI mendorong agar Istaz Gresik menjadikan pelatihan ini agenda rutin yang diselenggarakannya setiap tahun.
Selain itu, kampus juga berencana untuk memperluas cakupan pelatihan ini dengan mengundang lebih banyak narasumber baik skala nasional dan internasional untuk memperdalam materi yang disampaikan. Dengan demikian, tradisi literasi dan intelektual di kalangan ulama NU dapat terus terjaga dan berkembang.
Pelatihan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi antara peserta dan narasumber. Banyak peserta yang memanfaatkan kesempatan ini untuk mengajukan pertanyaan seputar manajemen referensi dan kendala yang mereka hadapi dalam penulisan ilmiah.
Dengan pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat menerapkan ilmu yang didapat dan menjadi agen perubahan dalam meningkatkan budaya literasi dan penulisan ilmiah di lembaga pendidikan dan lingkungannya.
Editor: Chidir Amirullah