KEBOMAS | NUGres – Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) MWCNU Kebomas punya konsep kreatif dan efektif untuk menyiapkan Da’i atau mubaligh di masa depan. Upaya ini dibuktikan melalui pengajian rutin sebulan sekali.
Kegiatan ini dilaksanakan kali ke 8 di Ranting NU Segoromadu Kecamatan Kebomas. Bertempat di Masjid Baitur Rochman Desa Segoromadu, Kebomas Gresik.
Turut menghadiri kegiatan ini antara lain Camat Kebomas, Kapolsek Kebomas, Ketua MUI Kebomas, Pengurus Ranting NU se MWCNU Kebomas dan masyarakat sekitar.
Dalam kesempatannya, Ketua LDNU MWCNU Kebomas Ustad Bashri Dardak mengatakan, sebelum kegiatan tersebut, pihaknya telah blusukan ke ranting-ranting untuk mencari bibit Da’i muda potensial alumni pesantren atau lulusan luar negeri (Mesir, Yaman).
Selanjutnya, kata Ustad Bashri, para Da’i muda yang telah berhasil ditemui itu diajak bergabung dalam kegiatan LDNU MWCNU Kebomas. Ia juga menyampaikan dan menawarkan agar para Da’i muda ini tampil menyemarakkan majelis ilmu tersebut.
“Jadi ngaji kitab ini dibuat dengan konsep yang berbeda, sesi pertama diisi oleh Da’i atau mubaligh muda. Setelah itu ada sesi pendalaman lagi oleh Da’i yang lebih senior,” ungkap Ketua LDNU MWCNU Kebomas Ustad Bashri Dardak, Rabu (03/08/2022).
Mengenai materi pengajiannya, LDNU MWCNU memilih Kitab Sulam taufiq. Kitab ini dipilih lantaran membahas mengenai nilai-nilai pendidikan tauhid. Pengarang kitab tersebut ialah Sayyid Abdullah bin al-Husain bin Thahir al-‘Alawi al-Hadhrami, seorang Ulama masyhur, ahli ilmu fiqih mazhab Syafii, sekaligus Ulama ahli Nahwu.
Lebih lanjut, Ustad Bashri berharap kegiatan yang mengorbitkan Da’i muda dalam transformasi keilmuannya akan dapat meningkatkan kecakapannya seiring berjalannya waktu. Tak hanya itu, ia berharap agar Aswaja NU lestari.
“Kami buat dengan konsep ini adalah tujuannya untuk regenerasi kader dai atau mubaligh di wilayah MWCNU Kebomas. Tentunya agar ajaran Mbah Hasyim Asy’ari ala Ahlussunnah Annahdliyah tetap lestari, karena kalau para kader ini tidak diberikan wadah sangat rawan untuk dirangkul oleh organisasi yang tidak jelas,” tandasnya.
Sementara itu, Rais Syuriah MWCNU Kebomas KH Harun Azhar , mengapresiasi kegiatan yang digawangi LDNU MWCNU Kebomas ini. Ia menambahkan bahwa kegiatan Pengajian rutin ini dapat menjawab kekhawatiran umat, khususnya warga NU di wilayah Kebomas dan sekitarnya.
“Kami sangat prihatin dan khawatir sekali dengan masifnya syiar dari Dai atau muballigh di luar NU melalui media sosial atau pun di perkampungan yang notabenya ada basis NU. Sehingga banyak yang menjadi primadona anak muda NU,” tuturnya.
“Nah, ini yang menjadi pemikiran kita semua bagaimana menyiapkan kader Dai muda NU siap pakai di masyarakat. Tentunya dengan memberikan jam terbang untuk mereka,” pungkas Kiai Harun. (Zaky)