GRESIK | NUGres – Fenomena alam gerhana bulan diperkirakan terjadi pukul 17.29-17-47 WIB pada Jum’at (19/11). Namun sayangnya, cuaca awan mendung menyelimuti Kabupaten Gresik saat sore hari, sehingga fenomena alam tersebut tidak bisa terlihat.
Hasil pengamatan Lembaga Falakiyah Nahdhatul Ulama (LFNU) Gresik di Masjid Jami’ Manyar sejak pukul 16.00 WIB pun demikian. Sejumlah pengurus LFNU Gresik dengan membawa alat teleskop atau teropong di atas masjid akhirnya tidak bisa melihat Gerhana karena terhalang awan mendung.
Wakil Ketua LFNU Gresik, Muhyiddin Hasan mengatakan, pengamatan gerhana dilakukan pada ketinggian 20 meter DPL. Hasilnya, tetap saja awan menghalangi untuk bisa menyaksikan fase demi fase momen langka tersebut.
“Kami melakukan pengamatan di ketinggian 20 meter DPL, dan hasilnya tidak terlihat karena cuaca mendung,” katanya.
Sebelumnya, berdasarkan perhitungan hisab, LFNU Gresik merilis akan terjadi Gerhana Bulan sebagian pada hari Jum’at (19/11). Gerhana tersebut meliputi Amerika Selatan, Afrika Barat, Eropa Utara, Asia dan Rusia. Gerhana bisa disaksikan dari Indonesia namun tidak secara utuh (sejak awal gerhana sampai akhir gerhana).
Khusus Jawa Timur hanya bisa menyaksikan gerhana bulan pada detik-detik akhir gerhana. Selanjutnya Gresik hanya bisa Menyaksikan gerhana sekitar 15 menit pada akhir gerhana. (Rifq)